Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gencarkan literasi, Indonesia Berbagi Cerita atau IBC menerima donasi buku untuk dibagikan ke sejumlah daerah di Indonesia. Gerakan mengumpulkan buku dilakukan mulai Rabu, 17 Juni-17 Juli 2020. Buku yang mereka terima akan dikirim ke sejumlah komunitas literasi di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, IBC baru menerima lima kardus buku berukuran dus rokok, yang akan dikirim ke Taman Baca Masyarakat (TBM) di berbagai daerah. "Sejauh ini kami sudah menerima sekitar lima dus buku. Akhir pekan ini baru kita menghitung jumlah buku. " kata Founder IBC, Rahmawati Nurul Ramadhan, ketika dihubungi pada Kamis, 2 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pusat penerima donasi buku berada di Jalan Lontar Nomor 2, Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Sementara di Sumatera Selatan posko penerima donasi buku berada di Jalan Raya Tugumulyo Nomor 79, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan 2, Kota Lubuklinggau.
Rahmawati menyatakan bahan bacaan yang sudah ada di tangannya berupa buku pelajaran. "Kalau di saya yang di Jakarta kebanyakan buku sekolah dasar," tutur dia.
Ia mengklaim IBC sudah memperoleh jasa pengiriman tanpa ongkos kirim dengan berat 10 kilogram untuk sekali kirim. Kedua belas kota dengan ongkos kirim gratis, yakni Medan, Pekanbaru, Palembang, Surabaya, Pontianak, Samarinda, Pangkalanbun, Balikpapan, Makassar, Palu, Bitung, Banjarmasin.
IBC menetapkan kriteria buku yang akan didonasikan, yakni layak baca dengan segmentasi anak-anak, remaja, semua umur, dan tidak memuat unsur SARA atau pornografi. Sementara pengiriman awal, kata Rahmawati, difokuskan ke 12 kota. "Untuk list masih kita diskusikan dan disesuaikan dengan total buku," ucap dia.
"Jadi harapan kami ke depan adalah kemudahan akses buku bacaan untuk masyarakat Indonesia dan meningkatnya kegemaran membaca dari masyarakat Indonesia."
IBC sendiri berdiri pada 20 Mei 2020 dengan tiga pendiri. Assyuro Cahya Pertiwi Marsal dan Faddil S. Pertadua menampung buku di Sumatera Selatan dan Rahmawati di Jakarta Selatan. "Sudah ada yang ingin join cuma kami masih fokus ke agenda kami," kata Rahmawati. "Alhamdulillah bertiga masih bisa handle."
Rahmawati berkisah, gerakan untuk berbagi buku ini berawal ketika ia mendapat tugas dari tempat kerja di Jakarta dan tinggal selama tiga bulan di daerah Sandaran, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Setiap sore ia perhatikan masyarakat bermain voli, takraw, atau bola kaki. "Tetapi anak kecil hanya berlarian ke sana ke mari dan melakukan permainan tradisional."
Sepulang dari sana pada 2019 lalu, ia bersama Assyuro terpanggil mendirikan wadah menggalang buku dan membagi buku itu ke sejumlah taman baca. Dan IBC, katanya, berkeinginan mengajak masyarakat: "Yuk baca, yuk baca."
IHSAN RELIUBUN | MARTHA WARTA