Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Organ tubuh pada bayi yang lahir prematur pada dasarnya belum sempurna sepenuhnya. Salah satu organ tubuh yang mesti diperiksa dengan seksama adalah bagian mata. Sebab, sekitar 15 - 20 persen bayi prematur berpotensi mengidap retinopati prematuritas atau ROP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelainan perkembangan pembuluh darah retina ini disebabkan belum matangnya retina pada anak yang lahir prematur. Jika tidak terdeteksi dini, retinopati prematuritas rentan menyebabkan retina lepas dan berujung dengan kebutaan permanen.
Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Mata Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rita Sita Sitorus mengatakan retinopati prematuritas terjadi karena perkembangan retina yang tidak sempurna. Retina, yang normalnya berkembang dari pusat saraf penglihatan ke bagian tepi terhenti, dan tidak mencapai tepi karena bayi lahir lebih awal atau prematur.
Ilustrasi bayi melakukan cek mata. cohensfashionoptical.com
Sayangnya, kondisi mata yang mengalami retinopati prematuritas ini kerap baru terdeteksi setelah memasuki tahap lanjut. "Tanda yang paling mudah diketahui adalah mata anak tidak merespons ketika ada benda menarik, seperti boneka atau mainan di sekitarnya," kata dia.