Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan atau Komnas Perempuan mengajak masyarakat mengenali aneka penutup kepala perempuan dari berbagai daerah melalui Bhinneka Itu Indonesia. Agenda tahunan ini mengangkat keragaman penutup kepala perempuan untuk membangkitkan semangat dan perempuan sebagai penggerak perdamaian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Subkomisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang mengatakan Festival Penutup Kepala Perempuan Nusantara dimulai pada 18 Agustus 2021 sampai 28 Oktober 2021. Dalam acara pembukaan, Komnas Perempuan menghadirkan penutup kepala perempuan dari lima daerah di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lima penutup kepala itu adalah Jong Bayan dari Nusa Tenggara Barat (NTB); Bulang dari Simalungun, Sumatera Utara; Tingkuluak dari Minangkabau, Sumatera Barat; Tatupung dari Dayak Maanyan, Kalimantan Tengah; dan Tengkuluk dari Jambi. "Kami menyerukan kepada masyarakat untuk memaknai dirinya sebagai warga negara Indonesia," kata Veryanto dalam acara Pembukaan Penyelenggaraan Festival Penutup Kepala Perempuan Nusantara pada Rabu, 18 Agustus 2021.
Penutup kepala Bulang dari Simalungun, Sumatera Utara. Dok. Komnas Perempuan
Veryanto menjelaskan, kampanye ini diadakan karena perempuan rentan dalam setiap konflik atas nama agama, suku, ras, dan antar-golongan. Kegiatan Bhinneka Itu Indonesia yang berlangsung sejak 2021, menurut dia, harus berlanjut karena Indonesia memiliki lebih dari 270 juta jiwa dengan begitu banyak perbedaan. Di Indonesia terdapat 300 etnis dengan 800 bahasa lokal.
Komnas Perempuan mengajak masyarakat mengikuti Festival Penutup Kepala Perempuan Nusantara sebagai bagian dari semangat Bhineka Tunggal Ika. Acara puncak akan berlangsung bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, yakni pada 28 Oktober 2021.
LAURENSIA FAYOLA
Baca juga:
Filosofi Tutup Kepala Perempuan Indonesia, Tak Tepat Pakai Terancam Kena Musibah