Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kuning Telur Pucat atau Pekat, Mana yang Lebih Baik?

Telur kuning dengan warna pucat dan pekat memiliki kandungan nutrisi dengan kadar yang berbeda, mana yang lebih baik?

21 Agustus 2019 | 17.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi telur asin (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Telur adalah bahan makan paling populer di pasaran karena murah meriah, mudah diolah, dan mengandung nutrisi tinggi. Sumber utama nutrisinya ada pada kuningnya yang mengandung lemak, kalori, dan vitamin dan mineral. Anda bisa menemukan kuning telur berwarna kuning pucat dan oranye pekat. Mana yang lebih baik? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Warna kuning telur sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kualitas atau rasa telur, walaupun kuning telur dari warna yang berbeda mungkin memiliki konsentrasi mikronutrien yang berbeda pula.

Warna kuning telur itu pada dasarnya tergantung sepenuhnya pada makanan ayam. Selain itu, ada senyawa tertentu yang juga ditemukan dalam makanan yang mempengaruhi warna kuning telur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertama, kuning telur yang berwarna oranye tua biasanya didapatkan dari ayam yang dipelihara di padang rumput. Di sana, ayam-ayam betina hidup dengan diet sehat dan seimbang.

Ayam betina yang dibesarkan di padang rumput bisa berkeliaran di atas rumput yang luas di mana makanan mereka dilengkapi dengan rumput segar dan makanan omnivora bergizi seperti cacing, kumbang, belalang, dan laba-laba. Diet ini kaya akan karotenoid yang memberi organisme hidup warna merah atau oranye. Oleh karena itu, hal ini memengaruhi warna kuning telur menjadi oranye gelap.

Kedua, kuning telur berwarna oranye muda menuju kuning. Ayam betina yang dibesarkan dengan diet vegetarian bertelur dengan kuning telur berwarna lebih terang. Ayam tersebut diberi makan makanan seperti jagung, alfalfa, dan kacang-kacangan. Semua bahan pakan tersebut kaya akan pigmen yang disebut xanthophylls. Pigmen ini bertanggung jawab untuk memberi warna kuning. Ini adalah warna kuning telur yang paling umum.

Ketiga, kuning telur berwarna kuning pucat. Ayam yang diberi makan dengan pakan yang rendah xantofil-seperti gandum, tepung jagung putih, atau barley- biasanya akan bertelur dengan kuning pucat, bahkan dalam beberapa kasus kuning telur berwarna putih.

Dari ketiga warna di atas, diketahui bahwa ayam yang diberi makan makanan yang lebih bergizi tidak hanya bertelur dengan kuning telur yang berwarna lebih gelap, tetapi ukuran telurnya juga akan lebih besar.

Dalam hal nutrisi, telur dengan kuning lebih gelap terbukti mengandung kadar vitamin A dan C, serta asam lemak omega yang lebih tinggi. Namun, walaupun komposisi makronutriennya sama untuk telur dengan warna kuning telur yang berbeda, Anda juga harus memperhitungkan ukuran telur. Telur yang lebih besar tentu akan mengandung lebih banyak nutrisi karena konsentrasi albumin dan kuning telur yang lebih banyak pula.

Berbeda dengan warna kuning telur, warna kulit telur tidak tergantung pada diet ayam. Pada dasarnya, warna kulit telur itu tergantung pada jenis dan warna induk ayam. Ayam dengan bulu putih bertelur dengan cangkang putih. Sedangkan ayam dengan bulu merah akan bertelur dengan cangkang berwarna cokelat.

Kesimpulannya, apa yang dimakan ayam itulah yang menjadi bagian telurnya. Selain itu, lebih bergizi pakan ayam, semakin gelap pula warna kuning telurnya. Tapi, cara Anda mengolah telur akan mempengaruhi kandungan nutrisinya. 

GALUH PUTRI RIYANTO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus