Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Memahami Fase Menstruasi dan Penyebab Rasa Sakit

Ada tiga fase dalam siklus menstruasi, yakni menstruasi, praovulasi dan ovulasi, serta pramenstruasi. Apa saja tandanya?

30 Juni 2019 | 18.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita sakit perut saat menstruasi. TEMPO/ Rosdianahangka

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menstruasi adalah perubahan dalam tubuh perempuan, khususnya pada bagian organ reproduksi. Menstruasi atau haid terjadi ketika lapisan dinding rahim (endometrium) yang menebal luruh karena tidak adanya pembuahan sel telur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Siklus menstruasi pada setiap wanita berbeda-beda, bisa terjadi antara 23-35 hari. Namun rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada tiga fase dalam siklus menstruasi, yakni menstruasi, praovulasi dan ovulasi, serta pramenstruasi. Pada fase pertama, lapisan dinding rahim meluruh jadi darah menstruasi. Jumlah darah yang keluar berkisar antara 30-40 mililiter pada setiap siklus.

Nyeri haid terjadi pada ketika darah menstruasi keluar dalam jumlah banyak pada hari pertama hingga ketiga. Nyeri atau kram biasa terjadi pada bagian panggul, kaki, dan punggung. Nyeri perut biasa dirasakan saat awal haid karena kontraksi dalam rahim.

Meski menyebabkan rasa sakit, kontraksi yang terjadi selama menstruasi sebetulnya berfungsi membantu mendorong dan mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh menjadi darah menstruasi.

Pada fase praovulasi, lapisan dinding rahim mulai menebal. Lapisannya cukup tipis dan bisa dilewati sperma dengan mudah. Bila ingin memiliki anak, sebaiknya lakukan hubungan intim pada masa praovulasi. Fase ini tidak selalu terjadi pada hari ke-14 sejak siklus pertama. Masa ovulasi berbeda-beda pada setiap perempuan, tergantung pada siklus menstruasi juga faktor seperti stres, sakit, diet, atau olahraga.

Fase ketiga adalah pramenstruasi, di mana dinding rahim semakin menebal. Jika tidak ada pembuahan, perempuan dapat merasakan gejala pramenstruasi, seperti emosi yang lebih sensitif atau perubahan kondisi fisik seperti nyeri payudara, kembung, dan mudah lelah serta pusing. Lapisan dinding rahim akan meluruh menjadi darah menstruasi bila tidak terjadi pembuahan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus