Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ogah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya

Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.

17 Mei 2024 | 13.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninggalkan Gedung Merah Putih KPK seusai menjalani pemeriksaan pada Jumat, 17 Mei 2024. Tempo/Mutia Yuantisya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory, Hanan Supangkat dan dugaan aliran dana ke petinggi NasDem, Surya Paloh. SYL memilih untuk meminta doa saat ditanya tentang Hanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sudah ya, doain saya, doain ya," kata Syahrul Yasin Limpo kepada TEMPO di PN Jakarta Pusat, Rabu, 15 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menemukan uang Rp 2 miliar dalam bentuk dolar Singapura yang ditaruh di kotak sepatu. Informasi yang didapat, uang tersebut akan diberikan kepada petinggi Partai NasDem. Adapun Hanan Supangkat menjabat sebagai Wakil Bendahara NasDem.

Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan SYL tidak mengenal Hanan Supangkat. "Enggaklah, hubungan apa. Aku pernah tanya beliau kenal enggak, enggak kenal," ujarnya.

Menurut dia, tidak ada aliran dana ke Syahrul Yasin Limpo, tetapi kalau ke NasDem tidak menutup kemungkinan. "Rasa-rasanya kalau ke Pak SYL enggak sih, kalau memang itu terkait dengan NasDem dan Mas Hanan, maybe," kata dia.

Sebelumnya, Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK melakukan penggeledahan rumah Hanan Supangkat di Perumahan Intercon, Taman Kebon Jeruk, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu, 6 Maret 2024 pukul 21.30 WIB.

Petugas KPK yang menggeledah rumah Hanan Supangkat tersebut berjumlah 12 orang dan tiba di lokasi dengan tiga mobil berwarna hitam. Mereka masuk ke dalam rumah bernomor J12-2 dengan dua buah koper. Adapun pagar rumah Hanan Supangkat dijaga ketat oleh sejumlah petugas kepolisian. Pada pukul 00.35, petugas KPK ada yang datang lagi membawa alat hitung uang.

Hanan Supangkat adalah salah satu saksi yang pernah diperiksa dalam perkara yang menjerat bekas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Rumah yang digeledah berlokasi di wilayah Kota Jakarta Barat pada Rabu, 6 Maret 2024.

Penggeledahan rumah ini diungkap Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri. "Dalam kegiatan ini, ditemukan adanya sejumlah dokumen berupa berbagai catatan pekerjaan proyek di Kementan RI dan bukti elektronik," katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 7 Maret 2024.

Menurut Ali, dalam kegiatan penggeledahan itu didapatkan uang dalam bentuk tunai rupiah dan valas dengan besaran sekitar belasan miliar rupiah yang diduga ada hubungan langsung dengan perkara dugaan tindak pidana pencucian uang atau TPPU. "Penyitaan dan analisis segera dilakukan," ujarnya.

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri mengatakan penyidik telah memeriksa pengusaha Hanan Supangkat dalam kasus dugaan pencucian uang yang dilakukan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Penyidik berupaya menggali informasi perihal komunikasi antara Hanan dan Syahrul Yasin Limpo dan mengonfirmasi dugaan adanya proyek pekerjaannya di Kementerian Pertanian. “Keterangan saksi memperjelas dugaan perbuatan tersangka SYL," kata Ali Fikri dalam keterangan resminya, Senin, 4 Maret 2024.

Ali Fikri menjelaskan tim penyidik KPK masih terus melengkapi semua informasi pembuktian dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Kementerian Pertanian.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus