Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga bermanfaat untuk jantung, otot yang lebih kuat, dan pengelolaan semua jenis kondisi kesehatan. Tetapi ada manfaat kesehatan mental yang kuat dari olahraga juga. Misalnya, ada bukti yang menunjukkan bahwa olahraga dapat mengurangi stres, meningkatkan suasana hati Anda, dan bahkan meningkatkan daya ingat Anda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, ada juga kemungkinan latihan Anda meningkatkan stres Anda. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jennifer Heisz, yang dia presentasikan dalam buku barunya Move the Body, Heal the Mind, latihan intensitas rendah seperti berjalan mungkin sebenarnya adalah apa yang dibutuhkan otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam beberapa tahun terakhir, pelatihan interval intensitas tinggi (HIIT) tengah digemari. Semakin sibuk kita, semakin menarik untuk membuat waktu latihan kita seefisien mungkin. Sementara HIIT dan olahraga intensitas tinggi lainnya seperti lari bisa bermanfaat, Dr. Heisz, seorang profesor di departemen kinesiologi di Universitas McMaster, mengatakan bahwa tekanan fisik dari aktivitas yang intens dapat menjadi kontraproduktif bagi sebagian orang.
“Untuk lebih jelasnya, stres pada dasarnya tidak buruk. Kita membutuhkan stres dalam hidup kita untuk membantu kita beradaptasi dan tumbuh menjadi versi diri kita yang lebih kuat,” jelas Heisz, seperti dilansir dari laman Well+Good. “Namun, terlalu banyak stres merusak tubuh dan pikiran. Penelitian dari lab NeuroFit saya menunjukkan bahwa stres kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan mental pada orang yang belum pernah didiagnosis sebelumnya.”
Tubuh kita merasakan semua jenis stres dengan cara yang sama, terlepas dari asal atau jenis stres. Apakah Anda berpacu dengan tenggat waktu di tempat kerja, mencoba menghasilkan cukup uang untuk memenuhi tagihan Anda, atau mendorong tubuh Anda hingga batasnya dalam latihan bersepeda dalam ruangan, respons stres tubuh Anda akan dipicu.
Aktivasi kronis kortisol, hormon stres, tidak hanya melelahkan, tetapi juga dapat meningkatkan berat badan, membatasi kemampuan Anda untuk berolahraga sekeras yang Anda inginkan, dan menyebabkan masalah jantung.
Heisz mengatakan orang dengan kecemasan sangat rentan untuk menemukan olahraga berat yang tidak dapat ditoleransi. “Orang dengan kepekaan kecemasan (yang secara harfiah berarti ketakutan akan rasa takut itu sendiri) menjadi takut, sering kali sampai panik, ketika mereka mengalami sensasi fisik yang disebabkan oleh kecemasan, termasuk jantung yang berdebar kencang dan sesak napas,” jelasnya. "Sensasi fisik kecemasan ini ditimbulkan oleh olahraga berat dan begitu banyak orang dengan sensitivitas kecemasan sering menghindari olahraga intens karena mereka takut bagaimana perasaan mereka."
Sebaliknya, penelitian dari laboratorium NeuroFit menunjukkan bahwa 30 menit olahraga ringan hingga sedang tiga kali seminggu mengurangi kecemasan, terutama bagi orang yang sangat cemas. Selain itu, hanya 10 menit olahraga ringan dapat meningkatkan suasana hati siapa pun, dan efek itu meningkat setiap 10 menit tambahan (hingga satu jam). Tidak peduli kondisi kesehatan mental Anda saat ini, ada beberapa mekanisme potensial olahraga dengan intensitas rendah dan sedang dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan suasana hati Anda.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.