Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga meminta Pemerintah DKI Jakarta untuk segera mencat ulang alat bermain anak di taman-taman yang terindikasi mengandung timbal karena bisa membahayakan anak-anak.
"Harus diganti, bahaya kalau mengancam kesalamatan anak," ujar salah satu warga Saiful di Taman Menteng Jakarta Pusat, Sabtu, 26 Oktober 2019.
Saiful yang saat ditemui sedang membawa sang anak bermain ke Taman Menteng tidak mengetahui jika sejumlah taman di Jakarta, termasuk Taman Menteng melapisi alat bermain anak dengan cat yang berkandungan logam tinggi.
Temuan paparan timbal tersebut diungkap oleh Yayasan Publik Nexsus3 Di Taman Menteng Nexus3 menemukan kandungan timbal di alat bermain anak 4.065 ppm (part per milion). Padahal batas amannya hanya 90 ppm. Timbal adalah logam beracun yang dapat mengganggu fungsi organ tubuh dan menghambat pertumbuhan bayi.
Saiful meminta pemerintah DKI untuk mengganti cat alat bermain anak dengan bahan yang aman dan ramah lingkungan. Menurut dia, pemerintah juga harus memperhatikan keselematan dan kesehatan dalam membangun fasilitas publik.
"Dicat lagi dengan bahan yang aman dan ramah lingkunagn, meski hanya cat tapi kesehatannya juga harus diperhatikan," kata Saiful.
Hal yang sama juga disampaikan oleh pengunjung Taman Menteng lainnya, Tina. Ibu yang sedang membawa bermain dua anak ini juga menyarankan pemerintah untuk menggunakan cat yang lebih aman. "Jangan yang pakai yang murah saja tapi juga harus mempertimbangkan keamanannya juga," ujarnya.
Selain di Taman Menteng, Nexsus3 dalam penelitiannya di 32 taman di Jakarta itu pada Oktober 2019, mendeteksi peralatan bermain berlapis cat bertimbal pada 20 taman bermain umum dan 12 taman bermain untuk usia taman kanak-kanak di lima wilayah Jakarta menggunakan alat analisis X-Ray Fluorescence (XRF). Hasil riset itu menunjukkan, 82 dari 119 atau 69 persen dari peralatan bermain yang dianalisis, memiliki konsentrasi timbal total di atas 90 ppm.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini