Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, mencatat jumlah pasien demam berdarah (DBD) yang terus bertambah. Sepanjang tahun ini, hingga akhir Januari, jumlahnya sudah mencapai 98 orang, atau bertambah 10 orang dibandingkan sepekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di antara 98 itu, pasien suspect DBD yang saat ini masih dirawat 18 orang," kata Direktur Utama RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid, Kusnanto Saidi, menerangkan, Kamis 31 Januari 2019.
Jumlah pasien terduga maupun positif DBD di RSUD Kota Bekasi pada bulan ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dua bulan sebelumnya. Sebab, pada November hanya tercatat 2 orang, sedangkan pada Desember sebanyak 12 orang total suspect dan positif.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi menunjukkan kalau seluruhnya ada sebanyak 75 warga kota itu positif DBD sepanjang Januari 2019. Sementara pada periode yang sama pada tahun lalu atau Januari 2018 jumlah penderita sebanyak 49 kasus, artinya ada peningkatan hingga 50 persen lebih.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati, mengingatkan perlunya pemberantasan sarang nyamuk untuk langkah pencegahan. Masyarakat di rumah masing-masing diminta untuk aktif melakukan upaya 3 M plus.
Upaya itu terdiri dari menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum dan penampung air. Lalu menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, dan toren air.
Terakhir, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
Adapun tindakan plusnya adalah menaburkan bubuk larvasida yang lebih dikenal dengan bubuk abate untuk meredam angka kasus DBD. Selain juga menggunakan obat nyamuk, lalu memelihara ikan pemakan jentik nyamuk. "Selanjutnya jika perlu, baru dilakukan fogging atau pengasapan," kata Dezi.