Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak rumor yang beredar bahwa vaksin dapat membuat anak autis. Nyatanya, tidak ada hubungan antara autisme dengan vaksin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para ahli menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara kondisi autisme dengan vaksin. Bahkan, banyak tulisan yang membantah asumsi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel lain:
Memahami soal Autisme dan Tanda-tandanya
4 Hal yang Pantang Diucapkan pada Orang Tua Penderita Autisme
Penelitian "Association Between Influenza Infection and Vaccination During Pregnancy and Risk of Autism Spectrum Disorder " menjelaskan bahwa vaksinasi influenza ibu tidak mempengaruhi autisme. Peneliti selanjutnya juga tidak menemukan hubungan keduanya.
Sebuah penelitian yang meneliti efek vaksin thimerosal pada rhesus bayi kera menunjukkan tidak ada akibat pada perilaku autisme atau neuropatologi, berdasarkan artikel Medical Xpress pada percobaan hewan diberi vaksin yang sama dengan yang diterima oleh bayi manusia. Hasilnya tidak ada hubungan antara autisme dan vaksin, bahwa autisme terkait dengan perubahan dalam neokorteks otak.
Baca juga:
Ilmuwan: Gen Autisme Justru Membuat Manusia Lebih Pintar
Jauhi Makanan Ini dari Penderita Autisme
Perubahan ini berlangsung selama kehamilan saat bayi berkembang. Vaksin yang diberikan kepada bayi selanjutnya tidak mempengaruhi gangguan autisme. Kenyataannya, vaksin ibu tidak menyebabkan perubahan potensi bayi yang didiagnosis dengan autisme.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menemukan gen dan epigenetik yang terkait dengan autisme. Artinya, vaksin tidak dapat mengubah kemungkinan terjadinya autisme. Demikian dilansir dari parentherald.com.