Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang pernak-pernak Natal di Pasar Pagi Asemka memasok barang-barang jualannya secara grosir ke wilayah lain. Salah satu pedagang, Lydia Thodore, 50 tahun, mengatakan barang-barang di tokonya paling banyak di pasok ke kawasan Indonesia timur, khususnya Papua.
Baca:
Mudik Natal di Tol Cikampek, Jasa Marga: Awas Banjir di Meikarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Paling banyak ke Timika, itu sudah langganan," kata Lydia saat ditemui di tokonya, Pasar Pagi Asemka, Sabtu, 22 Desember 2018. Setiap tahun, Lydia memasok aksesori Natal ke pulau berjuluk Negeri Cenderawasih itu secara rutin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak September, para pedagang skala kecil sampai besar sudah mulai memesan kebutuhan aksesori Natal. Barang paling banyak dipesan umumnya pohon Natal, topi santa, dan lampu-lampu hias.
Lydia mengklaim jualannya lebih laku dibeli pelanggan dari luar daerah ketimbang warga Jakarta. Namun ia enggan menyampaikan jumlah barang yang ia kirim tersebut.
Adapun pernak-pernik Natal ini, kata dia, didatangkan langsung dari Cina. Lydia memesan ke pabrikan Cina pada Juli hingga Agustus setiap tahun. Setelah memesan, barang akan tiba dua sampai empat pekan kemudian.
Barang-barang Cina ia akui lebih murah. Kualitasnya juga tak mengecewakan. Selain itu, setiap tahun, muncul variasi baru. Jenis aksesori, misalnya hiasan Natal, makin beragam dengan warna-warna yang lebih berani.
Baca berita sebelumnya:
Tol Cikampek Dipadati Arus Mudik Natal, Contraflow Berlaku 10 Kilometer
Tiga hari menjelang Natal, para pembeli masih mendatangi tokonya. Mayoritas di antaranya mencari pernak-pernik seperti lampu hias dan boneka-boneka gantung. Pembeli yang datang mepet dengan hari Natal biasanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya.