Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Peti mati emas Raja Firaun Tutankhamun untuk pertama kalinya dalam 97 tahun direstorasi. Proses pemulihan yang melelahkan itu akan berlangsung selama 8 bulan dan dimulai di makam firaun Mesir Tutankhamun yang berusia 3.300 tahun.
Tutankhamun, yang dikenal sebagai Firaun Emas, adalah raja dinasti ke-18 yang memerintah sejak usia delapan hingga 19 tahun. Ia meninggal pada tahun 1324 SM dan terkenal sebagai makam kerajaan pertama yang ditemukan hampir seluruhnya utuh, demikian dilaporkan Dailymail, baru-baru ini.
Dia dimakamkan di Lembah Para Raja dan ditemukan oleh arkeolog Inggris Howard Carter pada 1922. Makamnya dipenuhi dengan harta kerajaan, termasuk belati yang terbuat dari meteorit.
Makamnya berisi tiga peti mati. Dua peti dipindahkan ke Museum Mesir di Kairo, sedangkan peti mati berlapis emas tetap di situs.
Pada Juli 2019, peti mati dilepas secara hati-hati, dan difumigasi selama tujuh hari. Restorasi menggunakan peralatan non-invasif. Setelah penggunaan mesin dan zat kimia, semua lapisan plester yang terlepas akan diganti di lokasi semula.
Setelah pekerjaan selesai, peti mati Firaun ini akan dipajang di Museum Mesir dan untuk pertama kali tiga peti mati ditampilkan bersama setelah penemuannya. Peti mati terdalam terbuat dari emas padat, sedangkan peti mati bagian tengah dibuat dengan kayu berlapis emas, bertatahkan kaca multi-warna.
DAILYMAIL | THESUN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini