Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pindahkan Gerbang, SDN Lengkong Karya Tangsel Masih Terkepung Tembok Beton

Hingga Selasa, 22 Agustus 2023, tidak ada yang berubah lagi sejak terakhir Pemkot Tangsel memindahkan gerbang sekolah itu pada pertengahan Juli lalu.

23 Agustus 2023 | 13.47 WIB

SD Negeri Lengkong Karya 1 Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, seperti terlihat pada Selasa 22 Agustus 2023. (Tempo/Muhammad Iqbal)
Perbesar
SD Negeri Lengkong Karya 1 Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, seperti terlihat pada Selasa 22 Agustus 2023. (Tempo/Muhammad Iqbal)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pemerintah Kota Tangerang Selatan belum berani membongkar tembok beton yang menghalangi akses masuk SD Negeri Lengkong Karya 1, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel. Meskipun sudah memindahkan akses masuk, sekolah tersebut masih terkepung tembok beton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Polemik yang muncul antara pemilik lahan dengan Pemkot Tangsel ini bermula dari adanya penggunaan sebidang lahan yang dijadikan akses masuk ke SDN Lengkong Karya 1. Saat itu Pemkot Tangsel berjanji akan membayar lahan yang digunakan pemerintah sebagai akses jalan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun lantaran hanya diberikan janji sekian lama, pemilik lahan kemudian menembok batas tanahnya, dengan demikian menghalangi akses ke sekolah ini. Nasib sekolah mendapat perhatian luas karena ksrena bertepatan dengan awal tahun ajaran baru dan lokasinya yang tak jauh dari kediaman Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.

Perselisihan ini kemudian reda setelah pemkot memindahkan akses gerbang sekolah ke bidang tanah milik warga yang berbeda. Janji sama diberikan, tanah akan dibebaskan.

Tapi, hingga Selasa, 22 Agustus 2023, tidak ada yang berubah lagi sejak terakhir Pemkot Tangsel memindahkan gerbang sekolah itu pada pertengahan Juli lalu. Pengamatan TEMPO di lokasi, gerbang sebelumnya yang digunakan pihak sekolah untuk akses utama kini sudah tertutup rapat dengan tembok. Di lokasi itu ada dua lapis tembok besar setinggi tiga meter.

Tembok pertama merupakan tembok milik Hardi, seorang pemilik lahan yang saat itu hanya dijanjikan pembebasan oleh pemerintah. Kemudian di lapisan kedua tembok tersebut dibangun sekolah dengan memindahkan gapura yang sebelumnya. 

Meski telah menemui kesepakatan, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan belum berani membongkar satu jejeran tembok yang menutupi akses baru sekolah tersebut. Akibatnya, hanya pengendara roda dua dan pejalan kaki yang bisa masuk ke sekolah tersebut.

"Itu (tembok) punya orang dan akan dibayar di APBD Perubahan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Deden Deni, saat dimintai keterangannya, Rabu 23 Agustus 2023. 

Untuk lahan yang saat ini dijadikan akses baru untuk masuk ke sekolah tersebut merupakan lahan warga yang nantinya juga akan dibayarkan pada anggaran perubahan Pemkot Tangsel. Meski begitu sampai saat ini informasi yang TEMPO terima lahan tersebut digunakan dengan sistem sewa pakai. 

Deden enggan menjawab hal tersebut. "Itu juga nanti dibeli pada APBD Perubahan," katanya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus