Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, yang menyebut pemilu saat ini lebih curang daripada era Orde Baru (Orba), sebagai sebuah lelucon. "Disikapi dengan tertawa saja," ujar Ray Rangkuti saat dihubungi Tempo pada Ahad, 19 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rangkuti, pemilu era Orba dengan pemilu saat ini tentu sudah sangat jauh berbeda. Menurut Rangkuti, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa penyelenggaraan pemilu masa itu tak independen dan hasil pemilu ditentukan oleh Lembaga Pemilihan Umum (LPU) yang berada langsung di bawah pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Membandingkan era Orba dengan era sekarang, ujar Rangkuti, seperti membandingkan malam dengan siang. “Makanya (pernyataan Titiek itu) kita sikapi saja dengan tertawa," ujar pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu ini.
Titiek Soeharto menuding banyak kecurangan dalam Pemilu 2019. Bahkan, ujar dia, lebih banyak daripada zaman Soeharto. "Kecurangan bisa dilihat dengan kasat mata,” kata Titiek di Rumah Perjuangan Rakyat, Jakarta Pusat, Jumat lalu, 17 Mei 2019. Dulu, ujar Titiek, Pemilu di zaman Soeharto dikatakan curang, tapi ternyata sekarang Pemilunya jauh lebih curang.
Untuk itu, Titiek mengimbau para pendukung calon presiden Prabowo turun ke jalanan menolak hasil penetapan pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei mendatang. "Emak-emak tetap semangat, kita akan melaksanakan aksi damai tanggal 20, 21, 22 (Mei) untuk menjemput kemenangan kita." Titiek berseru dalam video yang beredar di grup perpesanan WhatsApp pada Sabtu, 18 Mei 2019. Titiek belum bisa dikonfirmasi secara langsung mengenai video itu dan seberapa banyak massa aksi yang akan dikumpulkan.
Dalam video berdurasi 31 detik itu, Titiek Soeharto menjamin Aksi 22 Mei akan berlangsung damai dan meminta para relawan pendukung Prabowo - Sandiaga Uno tidak takut untuk ikut serta dalam aksi mendukung bekas suaminya itu. Ia meminta agar pendukung Prabowo tidak terprovokasi isu-isu yang menyesatkan, yang melemahkan sehingga mundur dan batal ikut Aksi 22 Mei. “Itu adalah taktik mereka, kita jangan terpengaruh. Semangat, semangat, semangat."