Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jatuhnya Orde Baru ditandai Presiden Soeharto lengser pada 21 Mei 1998 membawa dampak besar bagi kehidupan menantunya, Prabowo Subianto. Bukan hanya karier militernya yang amblas, kisah cinta Prabowo dengan putri kedua Soeharto,, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, pun ikut kandas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dewan Kehormatan Perwira (DKP), Prabowo terbukti memerintahkan Tim Mawar menculik para aktivis prodemokrasi 1997/1998 atas inisiatif sendiri. Alasannya tentu agar para perongrong pemerintah Orde Baru yang dipimpin Soeharto itu bungkam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi, saat Soeharto jatuh, Prabowo justru dituding oleh Keluarga Cendana ikut meruntuhkan kekuasaan mertuanya. Padahal, tiga bulan berselang setelah Soeharto lengser, Prabowo dipecat dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), sekarang Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari hasil DKP.
Tudingan bukan tanpa alasan. Prabowo sebagai Pangkostrad memang tak tampak dalam kericuhan yang terjadi pada Mei 1998. Keluarga Cendana menilai Prabowo membiarkan mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR. Sebab sebagai Pangkostrad, padahal peran Prabowo sangat penting mengantisipasi kericuhan massa tersebut.
Dinukil dari buku Jejak Perlawanan Begawan Pejuang oleh Sumitro Djojohadikusumo, penulis adalah ayahnya Prabowo, tudingan itu sebenarnya hanyalah bagai menambah garam di laut. Tuduhan itu untuk memperjelas cekcok Keluarga Cendana dengan keluarga Prabowo. Meski besanan, dua trah ini telah tak akur secara politik sejak 1995.
Seteru dipicu saat Sumitro, yang merupakan desainer ekonomi itu, secara terbuka mengkritik kebijakan ekonomi Soeharto. Salah satunya soal sinyal kebocoran 30 persen dari dana pembangunan. Kritik untuk kepentingan nasional ini justru menjadi masalah keluarga. Terutama setelah Sumitro mengundang lawan politik Soeharto, yakni H.R. Darsono.
Runtuhnya kekuasaan Soeharto tak hanya berbuntut pada karier militer Prabowo. Bahtera cintanya yang telah berlayar selama 15 tahun dengan Titiek Soeharto pun ikut kandas. Bukan tak lagi saling mencintai, mereka terpaksa bercerai karena restu Soeharto untuk Prabowo habis. Belasan tahun berlalu, orang tua Didit Hediprasetyo itu tetap memilih hidup sendiri tanpa menikah lagi.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | MAJALAH TEMPO