Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Air susu ibu atau ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat memberikan bayi ASI eksklusif. Sebab dalam kondisi tertentu, memberikan ASI eksklusif saja tidak lagi mencukupi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Memahami 12 Bulan Pertama Tahap Perkembangan Bayi
Bayi Sudah Waktunya MPASI, Perhatikan Nutrisi yang Tepat
Dokter Spesialis Anak yang juga Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik FKUI/RSCM, Damayanti Rusli Sjarif mengatakan dalam skenario ideal, bayi mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Hanya saja, ada kalanya ASI tidak mencukupi kebutuhan nutrisi bayi bahkan sebelum dia berusia 6 bulan. Padahal hanya boleh minum ASI sampai berusia 6 bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat meneliti 100 ibu hamil, Damayanti menemukan beberapa bayi tidak mendapatkan gizi yang cukup dari ASI eksklusif sebelum berusia 6 bulan. "Ternyata saat bayi berusia 3 bulan, sebanyak 33 persen di antaranya mengalami kenaikan berat badan yang tidak adekuat," kata Damayanti di Jakarta.
Dan indikator pertumbuhan pada bayi dalam periode 3 sampai 6 bulan, di antaranya berat dan tinggi badan mengalami stagnasi atau kian merosot karena mengalami kekurangan gizi. "Di usia 6 bulan, angka kekurangan gizi sebesar 68 persen. Artinya, asupan ASI tidak cukup untuk pertumbuhan," kata dia.
Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Dalam kondisi ini, Damayanti menjelaskan, maka ASI tetap harus diberikan dengan tambahan asupan lain. Untuk yang berusia di bawah 4 bulan, bayi belum boleh mendapatkan makanan. "Pilihannya adalah donor ASI yang aman atau susu formula dengan standar Codex," tutur dokter Damayanti.
Codex adalah aturan produk makanan yang sesuai dengan peraturan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO. Untuk usia 6 bulan ke atas, bayi harus mendapatkan asupan tambahan dari makanan pendamping ASI atau MPASI dengan nutrisi yang cukup.
Artikel lainnya:
Jelang Idul Adha, Lupakan Mitos Daging Kambing Bikin Hipertensi