Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP menemukan barang dagangan yang tersimpan di dalam pos Damkar Tanah Abang usai melakukan penertiban PKL yang berjualan di depan pos tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini kita sudah bersihkan dan cek. Ternyata mereka menyimpan barang dagangannya di dalam pos, di belakang mobil damkar," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat, 6 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atas temuan jajarannya tersebut, Arifin mengharapkan petugas Damkar yang bertugas di pos tersebut dan pos lainnya yang berpotensi terjadi kasus serupa agar lebih aktif melakukan langkah antisipasi menjaga posnya. "Pos kan ada petugasnya. Harusnya petugasnya juga bisa jaga kantornya. Masa yang harus jaga Satpol PP juga," kata dia.
Meski begitu, Arifin menegaskan bahwa pihaknya tidak menuduh adanya petugas pos yang bekerjasama dengan pedagang. "Tidak, tidak seperti itu," kata dia.
Mengenai penertiban PKL di Tanah Abang, Arifin menyatakan terus melakukannya setiap hari. Petugas juga melakukan patroli serta merazia pedagang yang melanggar.
"Anggota di sana hampir 30 orang, patroli, halau. Memang jumlah mereka (pedagang) lebih banyak. Kami ada penjagaan, ada patroli penghalauan. Makanya selalu kami lakukan penindakan di Tanah Abang. Bahkan kami juga sudah lakukan tipiring (tindak pidana ringan), dibawa ke pengadilan," kata Arifin.
Sejumlah PKL Tanah Abang sebelumnya membuka lapak mereka di atas guiding block bagi penyandang disabilitas yang terletak tak jauh dari pos Damkar Tanah Abang. Tak hanya itu, para PKL juga menutup jalur mobil damkar.
Para pedagang awalnya hanya berjumlah beberapa di pagi hari. Namun ketika sore hari, jumlah pedagang semakin banyak dengan lokasi berjualan di atas guiding block trotoar dan di akses masuk ke pos damkar tersebut.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat telah memyatakan mereka terganggu oleh keberadaan PKL itu karena menyulitkan unit mobil damkar saat akan keluar menuju lokasi kebakaran. "Iya. Itu mengganggu. Mobil mau jalan harus tunggu mereka singkirkan dagangan," kata Kepala Sukudinas Penyelamatan dan Penanggulangan Kebakaran Jakarta Pusat Hardisiswan.
Hardisiswan mengaku damkar sering meminta PKL agar berpindah bahkan mereka berinisiatif memajukan lokasi parkir unit mobilnya di Pos Damkar Tanah Abang. Namun PKL tetap kembali menggelar lapak di lokasi yang sama. "Sudah sering diingatkan anggota, mereka pergi. Tapi kemudian gelar dagangan lagi," kata dia.