Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II saat ini melakukan penggabungan dua trainset menjadi satu dalam pengoperasian Kereta Layang atau Skytrain Bandara Soekarno - Hatta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemasangan dua trainset menjadi delapan gerbong sekali jalan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas angkut Skytrain. "Dari 176 orang menjadi 352 orang," ujar Vice President of Corporate Commucation PT Angkasa Pura II Yado Yarismano kepada Tempo, Senin 27 Agustus 2018.
Menurut Yado, saat ini enam trainset atau 12 gerbong Skytrain sudah beroperasi di Bandara Soekarno - Hatta melayani perpindahan penumpang antarterminal 1, 2, 3 dan Stasiun Kereta Bandara.
Dua belas gerbong itu dipasangkan atau digandeng masing masing dua trainset yang dijadikan satu trainset. “Semuanya digandeng, sehingga sekali beroperasi empat gerbong. Pembagiannya dua beroperasi, satu standby," ujar Yado.
Yado mengakui penggabungan trainset ini belum berpengaruh pada waktu tunggu atau headway kedatangan Skytrain di setiap shelter. "Karena target kami saat ini baru peningkatan kapasitasnya dulu, tapi ini juga mengarah pada headway nantinya," ucap Yado.
Menurut Yado, penggabungan trainset Skytrain ini sifatnya sementara dan akan dievaluasi hingga beberapa bulan kedepan.
Yado mengatakan sistem pengoperasian Skytrain Bandara Soekarno-Hatta saat ini masih dioperasikan dengan kecepatan maksimal yang mampu ditempuh 30 kilometer per jam dengan headway 15 menit.
Skytrain merupakan moda transportasi tanpa awak dengan menggunakan sistem guideway transit yang pertama di Indonesia. Saat ini telah beroperasi skytrain dengan dual track pada lintasan sepanjang 3 kilometer.
Kedepannya Skytrain juga akan diperpanjang tracknya ke terminal 4 dan area komersial di Bandara Soekarno - Hatta.