Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Wajah Ratna Sarumpaet Bengkak, karena Operasi Facelift?

Ada yang menduga Ratna Sarumpaet melakukan operasi agar wajahnya bengkak

3 Oktober 2018 | 10.11 WIB

Ratna Sarumpaet saat memberikan konferensi pers terkait buntut dari penderekan mobilnya oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, di Jakarta, 9 April 2018. Ratna menyatakan telah mengirim somasi pada Dishub DKI Jakarta yang merupakan buntut dari penderekan mobil Ratna oleh Dishub DKI pada Selasa pekan lalu. Ratna protes lantaran merasa tak melanggar aturan apapun. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Ratna Sarumpaet saat memberikan konferensi pers terkait buntut dari penderekan mobilnya oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, di Jakarta, 9 April 2018. Ratna menyatakan telah mengirim somasi pada Dishub DKI Jakarta yang merupakan buntut dari penderekan mobil Ratna oleh Dishub DKI pada Selasa pekan lalu. Ratna protes lantaran merasa tak melanggar aturan apapun. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wajah aktivis Ratna Sarumpaet bengkak-bengkak karena diduga mengalami penganiayaan. Namun, ada juga yang menduga kalau ibu Atiqah Hasiholan ini melakukan operasi agar wajahnya bengkak-bengkak. Ada juga anggapan kalau dia dalam proses pemulihan setelah operasi facelift. Lalu, apa benar operasi facelift bisa membuat wajah menjadi bengkak-bengkak seperti dianiaya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mengutip laman Medicine Net, facelift adalah salah satu metode bedah plastik untuk  menghilangkan kelebihan kulit wajah sehingga membuat wajah tampak lebih muda. Namun, wajah yang menua tidak hanya kehilangan elastisitas kulit dan mengembangkan kulit yang lebih longgar, tetapi juga kehilangan lemak dan otot.

Prosedur pengencangan wajah ini dilakukan melalui potongan kecil dimulai di garis rambut di atas dan di depan telinga. Potongan lalu berlanjut ke depan telinga, kemudian ke atas belakang telinga dan berakhir di garis rambut belakang telinga. Jaringan kulit dan lemak kemudian diangkat dari otot dan fasia, selaput jaringan ikat tipis yang membungkus otot dan memisahkan kelompok satu dengan yang lain, sejauh mungkin untuk memperbaiki kulit yang kendur. Otot dan fasia juga dapat dikencangkan dengan jahitan jika ahli bedah merasa perlu.

Kulit ditarik ke belakang dan ke atas dan kulit yang berlebihan dibuang. Lukanya kemudian ditutup dengan jahitan. Beberapa ahli bedah juga membuang kelebihan darah, lalu memberikan perban. Facelift sangat memuaskan bagi kebanyakan pasien, karena bisa membuat wajah terlihat 10 tahun lebih muda. Namun, facelift juga bisa membuat wajah menjadi bengkak setelah operasi.

Sementara itu, mengutip laman Facial Surgery & Aesthetics Center, pasien cenderung mengalami rasa sakit, memar dan pembengkakan pasca operasi. Gejala ini akan mereda seiring waktu pada tingkat yang berbeda. Pembengkakan wajah akan memakan banyak waktu sebelum menghilang sepenuhnya. Facelift mengganggu pembuluh limfatik, berhubungan dengan jaringan limfa, yang menyebabkan jaringan yang rusak untuk menahan lebih banyak cairan.

Memar dan bengkak pada wajah biasanya akan terlihat paling parah 3-4 hari setelah operasi, mengakibatkan tonjolan pada wajah, kulit yang bergelombang, mati rasa dan asimetri. Anda dapat mengharapkan memar dan bengkak untuk mulai membaik setelah hari keempat. Karena itu, memar dan bengkak pada wajah adalah suatu hal yang normal setelah operasi.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus