Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengutarakan permintaan maaf kepada orang tua Aurellia Quratu Aini, anggota paskibra yang meninggal pada 1 Agustus lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya atas nama pribadi dan pemerintah kota meminta maaf kepada kedua orang tua Aurellia, ini ujian yang sangat besar bagi keluarga, Allah memberikan kekuatan untuk menjalankan ini, saya juga sudah meminta maaf langsung sama kedua orang tua Aurellia," katanya Selasa 13 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Airin juga mengatakan bahwa ia berjanji kepada kedua orang tua Aurellia, tidak ada lagi kejadian seperti ini. Ia juga mengatakan bahwa akan mengevaluasi pelatihan paskibra di kota Tangsel.
"Terima kasih juga kepada kak Seto yang terus memberikan masukan bagaimana konsep perlindungan anak. Saya, ayah dan ibu dari Aurellia juga Purna Paskibraka Indonesia (PPI) untuk bisa evaluasi ke depan seperti apa," ujarnya.
Menurut Airin, dengan evaluasi diharapkan kejadian ini tak terulang. Wali kota Airin juga meminta polres Tangerang Selatan untuk menyelidiki kasus kematian Aurellia.
"Saya meminta pak Wakil Walikota untuk mengevaluasi, inspektorat turun terhadap Dinas pemuda dan olahraga (Dispora), maupun Dispora yang menaungi PPI," kata Airin.
Saat ini, pemerintah kota sedang mengevaluasi PPI Tangsel, apakah perlu menyobek buku diary semua anggota karena ada tiga anggota yang tidak mengisi buku diary dan semuanya terhukum.
"Karena tugas paskibra itu mengibarkan bendera dan menurunkan bendera dengan formasi yang harus kompak selama kurang lebih 20 menit. Saya juga pernah mengalami push up, jalan jongkok saat saya jadi paskibra pada tahun 1992," kata Airin.
Setelah kepergian Aurellia Quratu Aini, Airin minta psikolog mendampingi 49 anak yang nantinya akan bertugas untuk menjadi paskibra Tangsel pada peringatan HUT RI ke-74 17 Agustus 2019.
MUHAMMAD KURNIANTO