Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Waspada, Kanker Tiroid Lebih Banyak Menyerang Perempuan

Dokter jelaskan penyebab perempuan lebih rentan terserang kanker tiroid

22 Oktober 2018 | 21.00 WIB

24_kosmo_kankertiroid
Perbesar
24_kosmo_kankertiroid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker tiroid alias kelenjar gondok dianggap lebih banyak menimpa perempuan. Sampai ada lelucon yang menyebut, “Perempuan gondok karena omongannya sering diabaikan suami. Kalau laki-laki lebih sering kena kanker hati, karena sering makan hati mendengar omelan istri.” 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Aru Wicaksono Sudoyo mengatakan kanker tiroid lebih banyak menimpa perempuan itu fakta. "Namun ujaran yang menyebut perempuan lebih rentan kena kanker tiroid karena faktor keturunan itu mitos,” ujarnya. Menurut dia, materi genetik termasuk sel-sel kanker yang diwariskan orang tua kepada anak relatif kecil. 

Kanker lebih banyak disebabkan oleh lingkungan termasuk gaya hidup. Rokok, alkohol, dan makanan yang memengaruhi kesehatan tubuh. Faktor genetik, hanya berperan 5 sampai 10 persen. Sementara 90 persen sisanya dipicu banyak faktor. “Dari yang 90 persen itu, 30 sampai 35 persen di antaranya disebabkan pola makan. Lalu 25 sampai 30 persen karena rokok. Infeksi sebanyak 15 sampai 20 persen, kegemukan 10 sampai 20 persen. Alkohol 4 sampai 5 persen. Sisanya karena faktor lain,” papar dokter Aru. 

Ilustrasi tiroid. shutterstock.com

Aru mengingatkan perempuan terkait pola makan dan kegemukan. Pola makan ugal-ugalan menyebabkan kegemukan. Mereka yang kegemukan berpotensi lebih besar mengidap kanker Ada 13 jenis kanker mengintai mereka yang kegemukan yakni tiroid, payudara, kantong empedu, lever, perut, pankreas, kolon, ovarium, rahim, ginjal, leukemia, esofagus, dan otak.

“Jadi, memperhatikan pola makan dan rutin melakukan aktivitas fisik bisa mengurangi potensi kanker hingga lebih dari 35 persen,” ujarnya. Senada dengan Aru, pakar onkologi dari Rumah Sakit Medistra Jakarta, dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B, K-Onk, M.Epid, menjelaskan, kanker tiroid termasuk jenis kanker padat. Pengobatannya menggunakan metode operasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus