Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PUTUSAN Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang memberhentikan Anwar Usman sebagai Ketua MK mendapat sorotan publik. MKMK, yang dipimpin Jimly Asshiddiqie, dianggap tak mampu mengeluarkan putusan yang lebih berani seperti memecat Anwar Usman yang dianggap membuka peluang duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Pun banyak yang ragu terhadap netralitas Jimly, yang punya kedekatan dengan Prabowo. Kepada wartawan Tempo, Raymundus Rikang, Egi Adyatama, dan Francisca Christy Rosana, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu, 8 November lalu, Jimly memberikan penjelasan tentang putusan MKMK, menanggapi berbagai pandangan publik mengenai putusan MKMK, hingga menjawab soal kedekatannya dengan Prabowo.
Publik menilai putusan MKMK kurang keras. Bagaimana pendapat Anda?
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Saya Tidak Punya Beban"