Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tanda tangan digital dari startup PrivyID, kini resmi dipakai dalam aplikasi Akulaku, salah satu perusahaan kredit online barang elektronik terbesar Indonesia. Tanda tangan digital PrivyID mulai dipakai sejak bulan Agutus 2018 lalu dalam proses pengajuan pinjaman nasabah Akulaku.
Baca: BPPT Usulkan Teknologi Tanda Tangan Digital di Pemilu 2019
Baca: Mengenal Aplikasi Tanda Tangan Digital PrivyID
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tanda tangan digital PrivyID membantu mempermudah user journey atau perjalanan nasabah dalam mengajukan pinjaman. Proses verifikasi yang tadinya berlapis-lapis, kini menjadi lebih singkat dan mudah," ujar CEO PrivyID Marshall Pribadi, dalam keterangan tertulis, Rabu, 24 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini tanda tangan digital PrivyID bisa dipakai saat nasabah ingin mengajukan pembelian barang, sehingga proses pengajuan menjadi lebih efisien dan mudah. Sebelumnya, teknologi tanda tangan digital PrivyID sudah digunakan dalam sistem banyak perusahaan pembiayaan, misalnya: Bussan Auto Finance, Awan Tunai, Koin Works, dan Klik Acc.
PrivyID merupakan startup tanda tangan digital yang didirikan pada 2016 lalu dengan misi menghadirkan teknologi yang memberikan identitas tunggal, terintegrasi secara universal di dunia digital bagi penggunanya. PrivyID menjadi satu-satunya penyedia tanda tangan digital swasta yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Undang-Undang ITE serta PP No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
"Ini kan yang dimau konsumen zaman sekarang, proses yang mudah dan ringkas. Tanda tangan digital bisa bikin lebih mudah tanpa mengorbankan keamanan” kata Marshall. "Dalam waktu dekat salah satu bank BUMN terbesar Indonesia, BRI, juga akan menggunakan tanda tangan digital PrivyID dalam sistem perbankan mereka."
Selain di perusahaan pembiayaan, tanda tangan digital PrivyID juga sudah dipakai oleh platform kerjasama.com dan aplikasi reksadana Kelola. Setelah beralih dari tanda tangan basah ke tanda tangan digital PrivyID, perusahaan dapat merasakan efisiensi waktu dan biaya yang luar biasa.
BRI, kata Marshall, akan menyusul sejumlah bank besar lain seperti bank Mandiri, CIMB Niaga dan perusahaan nasional seperti Telkom, Adira Finance dan Indihome yang sudah lebih dulu menggunakan tanda tangan digital PrivyID di dalam sistem mereka. "Sampai dengan Oktober 2018 lalu, jumlah pengguna tanda tangan digital PrivyID sudah mencapai 1,9 juta pengguna," lanjut Marshall.
Sejauh ini pengguna tanda tangan digital PrivyID berasal dari pelanggan dan nasabah perusahaan besar seperti Telkom Indonesia, CIMB Niaga, Bank Mandiri, Bussan Auto Finance, Kredit Plus, Adira Finance, Bank BRI hingga perusahaan startup dan perusahaan skala kecil menengah seperti Awan Tunai, Klik Acc, Kerjasama.com, ITX dan Sewa Kamera.