Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Animator digital Indonesia, Wahyu Ichwandardi alias Pinot, hingga kini masih tetap berkarya sekalipun keterbatasan dirinya akibat serangan stroke yang dialami pada tahun lalu. Animator yang membuat karya animasi menggunakan komputer dan handphone 'jadul' ini mengatakan berkarya merupakan remedi untuknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terus berkarya biar nggak ngelamun terus, dan tetap produktif jadi salah satu terapi recovery buat saya," ujar Pinot kepada Tempo melalui surat elektronik pada Kamis, 9 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pinot pernah membuat animasi band punk, The Brobecks menggunakan handphone Nokia 3310. Fitur Picture Message dari handphone itu dimanfaatkan untuk membuat animasi band kenamaan tersebut. Karyanya diposting di media sosial dan berhasil menyita perhatian publik karena membangkitkan kenangan warganet.
"Sebenarnya memang seru saja berkarya dengan alat apa adanya, tidak perlu alat terbaru dan termahal,” ujar alumnus Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Menurut dia, jika berkarya menggunakan alat bekas lawas membuat dirinya semakin melatih daya imajinasi dan kemampuannya sebagai artist. “Ada semacam rasa ini membuktikan bahwa berkarya itu bisa dengan alat apa saja, tidak perlu dengan yang super canggih dan terbaru," ujarnya.
Pinot kerap membagikan proses pembuatan karya seninya melalui media sosial. Hal itu, kata dia, agar bisa menumbuhkan semangat kepada siapapun yang ingin maupun sedang berkarya.
“Jadi mereka tahu bahwa sebuah karya seni bisa dihasilkan dari ketekunan dan kegigihan dalam menaklukkan keterbatasan," kata Pinot.
Proses tersebut tak mudah. Butuh perjalanan panjang hingga akhirnya karya-karya Pinot diakui dunia. Pada 2014, Pinot pernah digaet Disney. Dia pernah terlibat dalam salah satu film Disney Cars produksi Pixar Animation Studios. Pinot dipercaya Walt Disney Pictures untuk menggarap artwork salah satu intellectual property Disney, Cars.
“Terinspirasi dari anak-anak jadi ide kreatif konten yang kami buat, branding profil juga tema keluarga, mungkin ini yang dilihat tim Disney," ujarnya.
Pada 2015, Pinot dan keluarga hijrah ke Amerika. Pinot mengatakan industri animasi di Amerika Serikat lebih matang dan lebih siap bersaing secara global, terutama dengan Eropa dan Jepang. Amerika, kata dia, juga tak segan memberi fasilitas sejak di bangku sekolah dasar untuk siswa yang mau dan berbakat terjun ke dunia animasi. "Sehingga sudah siap terjun di industri saat sudah dewasa dan percaya diri untuk bersaing, termasuk bidang seni dan kreatif," ujarnya.
Meski saat ini kondisi kesehatan fisik Pinot sangat terbatas, namun ia tetap semangat untuk sembuh agar bisa menjalani aktivitas bersama keluarga dan berjumpa dengan penikmat karyanya.
Animator digital legendaris ini memberi pesan untuk siapapun yang ingin berkarya agar membebaskan diri dari rasa takut. “Takut jelek, takut salah, takut nggak sesuai ekspektasi orang lain, dan takut jadi diri sendiri,” kata Pinot.
ADVIST KHOIRUNIKMAH
Pilihan Editor: Hilang Selama 62 Tahun, Mamalia Ini Kembali Ditemukan di Papua