Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebaran bagi perusahaan sewa mobil berarti panen raya. Apalagi tahun ini bisnis tersebut sudah mulai pulih, setelah sempat lesu pada 2005 dan 2006. Ketika itu suku bunga meningkat tajam dan daya beli anjlok gara-gara pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dua kali pada 2005. ”Pada saat itu, kami per bulan hanya bisa menyewakan 50 kendaraan,” kata General Manager Short Term PT Serasi Autoraya (Astra Rent A Car), Benhard Humisar.
Kini Benhard sudah bisa tersenyum. Tahun ini sungguh berbeda. ”Kami sampai kewalahan memenuhi permintaan para penyewa,” katanya. Apalagi menjelang Lebaran seperti sekarang ini. Permintaan melonjak kendati harga sewa sudah dinaikkan 25 persen selama puasa dan Lebaran. Permintaan bahkan sudah diajukan jauh sebelum Lebaran tiba. Tahun ini permintaan Astra Rent A Car naik sampai 50 persen.
Selain dari perorangan, permintaan penyewaan mobil juga datang dari perusahaan. Telkomsel dan Sariwangi (Unilever), misalnya, mengorder mobil sewa untuk dijadikan hadiah pulang kampung bagi para pelanggannya. ”Sariwangi menyewa 150 mobil dan Telkomsel memesan 30 unit untuk Lebaran nanti,” kata Benhard. Presiden Direktur PT Serasi Autoraya (Astra Rent A Car) Pongki Pamungkas menambahkan, mobil itu rata-rata disewa ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Saat ini Astra Rent A Car memiliki 14 ribu kendaraan di 21 cabang di Indonesia yang siap disewa ke mana saja. Separuh kendaraan itu ada di Jakarta. Untuk yang di Jakarta, hampir semuanya tersewa, terutama jenis minibus seperti Kijang Innova. Bahkan, kata Benhard, Astra telah menambah 70 unit untuk memenuhi tambahan permintaan yang terus berdatangan. Mereka rata-rata menyewa untuk satu minggu.
Untuk menyewa kendaraan, konsumen hanya perlu meninggalkan kartu identitas asli, salinan rekening koran, kartu kredit, dan referensi dari perusahaan tempat mereka bekerja. Astra juga menyediakan sopir bagi mereka yang tak mau repot menyetir sendiri. Untuk urusan keselamatan, Astra memberikan jaminan berupa asuransi kecelakaan dengan plafon Rp 50 juta.
Menurut Manajer Short Term Astra Rent A Car Jakarta, Daddy Doxa Manurung, tarif sewa untuk Kijang Innova tanpa sopir, misalnya, Rp 490 ribu per 24 jam. Jika menggunakan sopir dan bahan bakar ditanggung perusahaan, harganya naik menjadi Rp 990 ribu per 12 jam. Sedangkan untuk Toyota Altis tanpa sopir Rp 800 ribu per 24 jam dan dengan sopir plus bahan bakar Rp 1,2 juta per 12 jam.
Tak hanya Astra Rent A Car yang kebanjiran order. Pesanan sewa kepada Cipaganti Rental di Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada 10 hari mendekati Lebaran juga mulai meningkat. Sampai Selasa lalu, menurut Supervisor Marketing Cipaganti Pondok Indah, Rusdi, mereka sudah menyewakan 20 unit dari 50 unit kendaraan yang dimiliki.
Cipaganti mematok tarif sewa Rp 2,73 juta hingga Rp 3,64 juta untuk sewa selama tujuh hari tanpa sopir. Untuk 10 hari tanpa sopir Rp 3,9 juta hingga Rp 5,2 juta. Dengan sopir, tarif sewa ditambah Rp 1,5 juta. Tapi, untuk mudik Lebaran, kata Rusdi, jarang sekali ada yang minta pakai sopir.
Dengan tarif pesawat dan kereta api kelas eksekutif yang mahal dan untuk mendapatkan tiketnya pun mesti berebut, sewa mobil memang bisa menjadi alternatif pulang kampung. Jika dihitung, pada akhirnya menyewa mobil memang lebih menguntungkan ketimbang menggunakan angkutan umum. Peluang inilah yang dengan sigap ditangkap perusahaan sewa mobil.
Grace S. Gandhi, Riky Ferdianto, M. Nur Rochmi, Sapto Pradityo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo