Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Dody Hanggodo buka suara ihwal peluang pemberian diskon tarif tol untuk periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru. Dia mengatakan kebijakan tersebut menjadi kewenangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
“Itu mekanisme B2B (business to business). Kami tidak bisa terlalu ikut campur, paling mengimbau,” kata Dody Hanggodo ketika ditemui di Kementerian PU, Jumat, 6 Desember 2024.
Rencananya, Dody Hanggodo bakal membahas kebijakan ini bersama BUJT pada pekan depan. Namun, ia belum membeberkan hari apa pertemuan dilakukan. Dia hanya mengatakan BUJT, seperti Jasa Marga, akan dipanggil ke kantor.
Pada periode Nataru tahun lalu, sejumlah BUJT menawarkan diskon tarif tol 10 persen, di antaranya, Jasa Marga dan Astra Tol Cipali.
Saat itu, Jasa Marga memberi potongan harga untuk pengguna tol Tol Trans Jawa selama tiga hari, yakni pada arus mudik Natal pada 21 Desember 2023, arus balik Natal pada 28 Desember 2023, serta arus balik Tahun Baru 2024 pada 3 Januari 2024. Hal yang sama dilakukan Astra Tol Cipali untuk pengguna Tol Cipali.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan pemberlakuan potongan tarif 10 persen merupakan bentuk peningkatan pelayanan bagi pengguna jalan tol yang bertujuan untuk memaksimalkan distribusi lalu lintas. Hal ini untuk menghindari penumpukan kendaraan pada satu tanggal tertentu, terutama yang telah diprediksi menjadi puncak arus mudik dan arus balik periode libur Nataru. Selain itu, untuk menjaga kecepatan rata-rata dari Jakarta menuju Semarang sekitar 70 km/jam atau dengan menempuh waktu sekitar kurang dari 6 jam jika tanpa berhenti.
Sementara itu, Direktur Operasi Astra Tol Cipali Daisy Setiawan mengatakan diskon tarif diberikan untuk mengapresiasi pengguna jalan yang tertib dan aman berkendara di Ruas Tol Cipali selama kampanye Nataru Ceria (Cepat Tanggap, Ramah, Informatif dan Aman).
Potensi Pergerakan 110,67 Juta Orang
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, Kementerian Perhubungan memprediksi 110,67 juta pergerakan masyarakat selama periode Nataru kali ini. Potensi pergerakan itu mencakup seluruh provinsi di Indonesia yang tersebar selama 22 hari mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2024.
Dalam rapat persiapan Nataru di Komisi V DPR RI, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut potensi pergerakan dalam provinsi diperkirakan sebanyak 54,81 juta orang dan atraprovinsi 55,86 juta orang. Ihwal moda transportasi, Dudy mengatakan 53,78 persen masyarakat memilih kendaraan pribadi. Rinciannya, kendaraan mobil sebanyak 39,2 juta dan motor 19,6 juta.
Lebih lanjut, Dudy mengatakan 6,67 juta kendaraan diprediksi akan menggunakan jalur Tol Trans Jawa. Sementara itu, kendaraan yang bakal menggunakan Tol Trans Sumatera diperkirakan mencapai 5,31 juta. Kemenhub juga memprediksi Tol Cipularang bakal dilalui 2,22 juta kendaraan selama Nataru ini.
Pilihan Editor: Menkes Pastikan Iuran BPJS Kesehatan Tak Naik pada 2025: Hitungan Saya Cukup Uang, Tidak Usah Khawatir
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini