Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana buka suara soal kabar hengkangnya perusahaan Rusia, Rosneft, dari proyek Kilang Minyak Tuban di Jawa Timur. Menurutnya, program tersebut bakal terus berjalan meski terjadi dinamika dalam pelaksanaan di lapangan.
"Kami ingin semua PSN (program strategis nasional) jalan," kata Dadan ketika ditemui di Kompleks Kementerian ESDM pada Jumat, 6 Oktober 2023. "Kami cari cara."
Isu hengkangnya Rosneft dari proyek Kilang Tuban sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto. Meski tak secara gamblang menyampaikan Rosneft hengkang, Airlangga mengatakan diminta mencari investor baru lantaran investor dari Rusia itu menghadapi blokade dan persoalan ekonomi. Hal ini tidak terlepas dari konflik geopolitik yang terjadi pada negara tersebut.
Kendati begitu, Airlangga memastikan PSN tersebut masih terus berjalan. "Karena project masih (ada), cuma partner harus dicarikan," kata Airlangga dalam konferensi pers di Istana Negara pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Adapun PSN Kilang Tuban merupakan proyek kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dengan Rosneft. Kilang tersebut dibangun dengan kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu per barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter bahan bakar minyak per hari untuk jenis gasoline dan diesel. Kilang tersebut juga disebut akan menghasil 4 juta liter avtur per hari, serta petrokimia sebesar 4,25 juta ton per tahun.
Sebelumnya, Kementerian ESDM optimistis konflik geopolitik yang terjadi di Rusia tidak berdampak pada kerja sama Indonesia-Rusia dalam membangun Kilang Tuban. Saat itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyebut komitmen Rosneft terhadap proyek Kilang Tuban cukup baik.
"Progresnya saya rasa cukup baik, sesuai dengan target dan ini dilihat baik oleh Rusia bahwa kita mengerjakan ini dengan kerja sama yang baik," kata Tutuka pada Selasa, 22 Februari 2022, dikutip Tempo dari Antara.
Adapun proyek Kilang Tuban merupakan proyek strategis karena kilang tersebut akan terintegrasi dengan Petrokimia. Kilang Tuban dibangun dengan tujuan mewujudkan ketahanan energi nasional, memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan mengurangi impor. Untuk menduung terlaksananya proyek ini, pemerintah menugaskan Pertamina melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 807 Tahun 2016.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Ganti Untung Proyek Kilang Minyak di Tanah Kas Desa Wadung Tuban Capai Rp 91 M
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini