Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah Anda sudah punya agenda perekonomian?
Saya punya 20 agenda, tapi tak bisa membukanya. Anda tanyakan dulu agenda para menteri ekonomi pimpinan Kwik Kian Gie. Apa program Kwik, nanti saya tanggapi. Tugas Dewan adalah mengukur apakah program mereka sesuai dengan GBHN atau tidak. Penilaian ini akan dilaporkan kepada presiden.
Jadi, Anda akan mengawasi kinerja Kwik dan timnya?
Bukan begitu. Saya cuma me-review kebijakan mereka. Saya akan membiarkan tim Kwik bekerja. Tapi saya tidak harus sependapat. Saya akan mengawasi Kwik. Kami akan memberi sinyal apakah langkahnya sudah lempang atau melenceng.
Jika Tim Kwik dinilai melenceng, apakah Anda akan mengambil alih pembuatan kebijakan?
Tidak. Kami akan menyodorkan masalah-masalah yang urgen kepada presiden. Kami cuma mengingatkan dampak-dampak kebijakan. Kami memberi masukan, keputusannya terserah Gus Dur.
Menurut Kwik, Indonesia butuh utang luar negeri. Menurut Anda?
Itu pertanyaan terlalu teknis. Yang perlu dikaji adalah apakah kesepakatan dengan IMF sesuai dengan GBHN. Kalau tidak, harus direvisi. Kita harus tegas. Pokoknya, jangan sampai keluar jalur.
Siapa saja tim Anda?
Saya merekrut dua tim konsultan. Yang pertama dari Harvard untuk mengonsep kebijakan yang murni bisnis. Yang lain dari London School of Economics untuk memberi masukan tentang ekonomi kerakyatan, swastanisasi, dan fundamental ekonomi.
Siapa kandidat ketua dan anggota tim Anda?
Ada 25 kandidat yang akan disaring menjadi tujuh orang. Prioritasnya orang muda seperti Sri Mulyanikalau tak diplot jadi Ketua BappenasAnggito Abimanyu, dan Bungaran Saragih. Gus Dur juga minta wakil pengusaha seperti Sukamdani dan Ical Bakrie. Tapi nama-nama ini memicu reaksi karena berbau Orde Baru. Emil Salim termasuk prioritas kedua.
Bagaimana posisi Fuad Bawazier dan Subiakto Tjakrawerdaya?
Fuad mundur karena reaksi begitu keras. Tapi Subiakto masih termasuk dalam daftar kandidat. Cuma belum ada keputusan. Sepenuhnya tergantung pada presiden.
Banyak yang tak puas dengan kabinet. Pendapat Anda?
Ini susah. Saya mengusulkan Gus Dur membentuk deputi menteri, agar menteri yang lemah punya beking profesional. Misalnya, Menteri Keuangan punya deputi bidang makroekonomi atau deputi khusus BPPN. Posisi ini harus bebas dari kompromi politik. Cukuplah kompromi di tingkat menteri. Saya berharap ini bisa meredam kekecewaan tentang kabinet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo