Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan tiga langkah sederhana untuk mengenali uang palsu yang berbedar di sekitar. Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, mengatakan langkah ini bisa digunakan untuk mendeteksi beberapa ciri mata uang rupiah yang tidak asli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Salah satu langkah yang mudah dapat dilakukan adalah dengan metode 3D maupun menggunakan alat bantu seperti lampu UV dan kaca pembesar,” kata Marlison dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 24 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara teknis, kata Marlison, proses melihat digunakan untuk mendeteksi keberadaan benang pengaman seperti dianyam dan akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu. Hal ini menjadi salah satu ciri keaslian uang yang beredar.
Selanjutnya adalah diraba, jika uang tersebut asli maka hasil cetak akan terasa kasar pada gambar pahlawan, burung Garuda, dan nilai nominal serta pada kode tuna netra atau blind code berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang.
Ketiga, uang rupiah yang asli jika diterawang terdapat tanda air atau watermark berupa gambar pahlawan dan ornament pada pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu. “Gambar saling isi (rectoverso)dari logo Bl yang dapat dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya,” kata Marlison.
Lebih lanjut, Marlison berpesan apabila menemukan indikasi adanya pemalsuan terhadap uang pupiah, masyarakat dapat mendatangi Kantor BI terdekat untuk memastikan keaslian uang rupiah. Selanjutnya, dalam hal terdapat dugaan pemalsuan uang rupiah, Bl memiliki Counterfeit Analysis Center yaitu pusat analisis dan tenaga ahli yang dapat melakukan klarifikasi atas uang yang diragukan keasliannya guna mendukung proses penyidikan Polri.
Marlison juga mengatakan agar masyarakat senantiasa merawat rupiah dan menerapkan lima hal. “Jangan melipat, jangan mencoret, jangan menstapler, jangan meremas, dan jangan membasahi,” kata dia.
Belum lama ini, kepolisian menangkap pelaku pembuatan uang palsu di perpustakaan UIN Alaudin Makassar. Dalam konferensi pers yang digelar di Polres Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis, 19 Desember 2024, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan, Kepolisian telah menggerebek Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Di situ, ditemukan ratusan lembar uang palsu dan sejumlah alat-alat produksi. Menurutnya, hal ini dipimpin oleh Kepala Perpustakaan yang berinisial AI.
Pilihan editor: Ekspor Melonjak, Produksi CPO dan PKO Naik 9,6 Persen