Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kebakaran melanda kilang minyak Pertamina di Balikpapan pada Jumat, 5 Maret 2022, sekitar pukul 10.32 WITA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengenai peristiwa kebakaran kilang minyak milik Pertamina, sudah ada beberapa kilang yang pernah mengalami nasib yang sama. Berikut rangkuman Tempo mengenai empat kilang Pertamina yang pernah dilalap api.
- Kilang Minyak di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur
Kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Balikpapan, Kalimantan Timur, sempat terbakar pada, Jumat, 4 Maret 2022. Area Manager Communication, Relations dan CSR Kilang Balikpapan, PT Kilang Pertamina Internasional, Ely Chandra, memperkirakan kebakaran terjadi sekitar pukul 10.32 WITA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ely menjelaskan, sekitar pukul 11.00 WITA kilang Balikpapan sudah dalam kondisi aman. Kilang juga tetap dapat beroperasi setelah PT Kilang Pertamina Internasional bergerak cepat memadamkan api.
“Sistem penyiraman dengan pemadam statis langsung beroperasi dan dibantu dengan empat unit truk pemadam terus menyiramkan air,” kata Ely dalam keterangan resmi, Jumat, 4 Maret 2022.
Adapun soal penyebab timbulnya api, menurut Ely, hingga ini belum diketahui dan masih menunggu hasil investigasi. Dia mengimbau agar masyarakat tidak panik, karena kejadian tersebut masih di dalam perimeter kilang dan saat ini api telah berhasil dikendalikan.
- Kilang Minyak di Cilacap, Provinsi Jawa Tengah
Pada 2021, Kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero) Refinery Unit IV telah dua kali mengalami kebakaran. Pertama, kebakaran terjadi pada Jumat, 11 Juni 2021, pukul 19.45 WIB, yang melahap tangki T39 yang berisi benzene untuk produk dasar petrokimia.
Sejumlah video pendek yang menunjukkan kobaran api di kawasan kilang beredar di sejumlah media sosial, salah satunya di Twitter pada Jumat malam, 11 Juni 2021, sekitar pukul 19.45 WIB. Informasi awal menyebutkan kebakaran terjadi di area Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah.
PT Pertamina (Persero) mengkonfirmasi terjadinya kebakaran di salah satu tangki berisi benzene di kilang Cilacap, Jawa Tengah. Hingga pukul 21.15 WIB, tim dari perusahaan pelat merah itu sudah berhasil mengendalikan kebakaran yang terjadi setelah melakukan upaya maksimal.
Kebakaran kedua, General Manager Kilang Cilacap Eko Sunarno mengatakan insiden terjadi pukul 19.10 WIB menimpa tangki 36 T-102. “Tangki ini berisi komponen produk Pertalite sebanyak 31 ribu kiloliter,” kata Eko dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu 14 November 2021.
Ketika terjadi kebakaran, Pertamina langsung melakukan alih tangki komponen produk Pertalite yang tidak terbakar di tangki 36 T-101 ke Terminal BBM Lomanis. Dalam upaya memadamkan api, perseroan menggunakan foam monitor dengan kapasitas penuh, water sprinkel, dan truk pemadam agar api tak menyebar ke tangki-tangki lain.
Sedangkan upaya pemadaman secara offensive dilakukan dengan mengerahkan sekitar 50 personel dari Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD) dan 30 personel pemadam dari internal Pertamina.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal kebakaran tangki produk PT Pertamina di kilang minyak Cilacap, Jawa Tengah. Luhut menduga kebakaran pada Sabtu malam, 13 November 2021 itu diakibatkan oleh hujan badai disertai petir yang terjadi.
- Kilang Minyak di Balongan, Provinsi Jawa Barat
Kilang Minyak milik PT Pertamina Refineri Unit (RU) VI Balongan terbakar pada Senin, 29 Maret 2021 pukul 00.45 WIB. Warga sempat mendengar dua kali ledakan diduga dipicu kobaran api di kilang minyak berkapasitas 350 ribu barel.
Kilang ini mengolah feedstock atau bahan baku petrokimia yakni Nafta yang mampu memproduksi sekitar 2,5 juta per tahun. Kebakaran diduga akibat tersambar petir saat hujan lebat, pernyataan itu disampaikan Corporate Secretary Subholding Refining and Petrochemical Pertamina Ifky Sukarya.
Kobaran api yang membumbung tinggi ini membuat warga Indramayu keluar rumah untuk melihat kobaran api. Rifandriansyah, warga depan Bank Jabar Kota Indramayu yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian, menceritakan langit merah terlihat jelas hingga pukul 03.00 WIB dini hari.
Suara sirene mobil pemadam terdengar meraung saat melintas daerahnya. “Sampai saat ini warga daerah saya masih banyak yang berada di luar melihat kobaran api dari jauh,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Senin, 29 Maret 2021.
- Kilang Minyak di Dumai, Provinsi Riau
Kilang minyak milik PT Pertamina di area Putri Tujuh, Dumai, terbakar. Peristiwa terjadi pada Minggu, 16 Februari 2014, sekitar pukul 22.30 WIB.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo membenarkan peristiwa tersebut. Namun, belum banyak informasi yang diterima Kepolisian. “Personel Kepolisian masih berada di lokasi,” kata Guntur, kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2014.
Kata Guntur, memang terjadi ledakan di kilang tersebut. Dugaan sementara saat itu ledakan akibat ada bagian pipa minyak yang tersumbat oleh kotoran.
Juru bicara PT Pertamina Persero, Ali Mundakir, membantah telah terjadi kebakaran kilang milik perusahaan pelat merah itu di Dumai, Riau. “Bukan kilang, tapi ada peralatan heater yang terbakar,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin, 17 Februari 2014.
Kebakaran itu terjadi pada Minggu, 16 Februari 2014, sekitar pukul 22.00 WIB. Warga setempat sempat mendengar ledakan keras.
Fired heater atau pemanas dalam kilang minyak adalah ruangan untuk menerima panas dari proses pembakaran pada sistem pembakaran. Pemanas merupakan faktor utama dalam suatu kilang minyak untuk menunjang proses atmospheric detillation, vacuum detillation, thermal cracking dan reforming, serta semua proses temperatur tinggi.
FAIZ ZAKI | HENDARTYO HANGGI | ARKHELAUS WISNU TRIYOGO | DEFFAN PURNAMA | FRANCISCA CHRISTY | ERWAN HERMAWAN | ANTARA | BISNIS