Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin Indonesia memiliki empat pilar untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Cita-cita tersebut yakni menjadi negara nomor 8 terbesar secara Produk Domestik Bruto (PDB), nomor 4 secara purchasing power parity, dan menjadi negara dengan pendapatan tinggi atau PDB per kapita mencapai US$ 14.600.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Indonesia Eka Sastra menjelaskan empat pilar yang perlu dilakukan. Pertama, resiliensi yang merupakan daya tahan atau ketangguhan. Menurut dia, ada dua hal penting di dalamnya, yakni sektor farmasi dan pangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Semua negara wajib punya farmasi yang kuat untuk mendukung kesehatan masyarkat. Wajib punya kekuatan pangan yang berkelanjutan dan mandiri untuk mendukung sektor ketahanan pangan,” ujar dia di acara Rapat Pimpinan Nasional Kadin Indonesia 2023 di Swissotel PIK Avenue, Jakarta Utara, pada Kamis, 7 Desember 2023.
Pilar kedua kesejahteraah. Eka, yang juga penanggung jawab penyusunan buku Indonesia Emas 2045 itu, mengatakan kesejahteraan tidak akan dicapai jika tidak mencapai pendapatan tinggi. Itu juga yang menjadi alasan Indonesia masuk dalam industri yang berbasis hilirisasi di berbagai sektor dengan potensi yang bisa dikembangkan.
“Pada pilar kedua ini kalau bisa bergerak dengan baik kami akan mencapai tingkat pendapatan per kapita yang juga tinggi,” ucap Eka.
Selanjutnya: Sementara pilar ketiga adalah inklusivitas....
Sementara pilar ketiga adalah inklusivitas. Pilar ini, menurut dia, menjadi yang paling penting bagi Kadin. Karena jangan sampai, pembangunan yang ada di satu tempat justru meninggalkan tempat lain di Indonesia.
Pembangunan harus berpatokan pada indikator seperti rasio gini—tingkat kesenjangan pembagian pendapatan relatif antar penduduk suatu wilayah. Selain itu, harus pula memperhatikan tingkat kemiskinan, hingga partisipasi gender. “Itu menjadi komitmen kami terkait inklusivitas.”
Pilar keempat, keberlanjutan. Eka menuturkan, jangan sampai pembangunan yang dilakukan juga merusak lingkungan, serta mengurangi hak bagi generasi mendatang untuk membangun sesuai kebutuhannya, sehingga perlu memiliki komitmen, misalnya dalam hal pengurangan emisi, perbaikan hutan, dan lainnya.
Menurut Eka, empat pilar itu yang akan dilakukan. Karena jika dijalankan secara serius dan keberlanjutan, maka Indonesia bisa menjadi negara maju di tahun 2045. “Yang penting bagi Kadin memastikan negara ini sejahtera, negara ini maju di tahun 2045,” tutur Eka.