Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menjadi salah satu negara yang ramah bagi perusahaan rintisan atau startup, salah satunya bisnis ride-hailing atau ojek online yang berkembang pesat. Dalam satu dekade terakhir, fenomena ride-hailing ini menjadi terkenal di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, menjadi pasar terbesar transportasi online atau ride-hailing di dunia, yang mencakup 70 persen dari semua perjalanan angkutan panggilan global. Bahkan perusahaan transportasi online di kawasan ini tidak terbatas untuk memenuhi kebutuhan perjalanan, tapi juga berkembang menjadi marketplace yang menyediakan berbagai kebutuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan ride-hailing adalah perusahaan yang menawarkan layanan transportasi online. Perusahaan ini menawarkan jasa transportasi menggunakan aplikasi di ponsel pintar. Dengan kemajuan teknologi, industri ride hailing telah mendisrupsi industri transportasi tradisional karena menyediakan layanan yang lebih praktis dan cepat.
4 Perusahaan ride-hailing yang masih beroperasi di Indonesia
1. Grab
Grab merupakan perusahaan ride hailing asal Malaysia yang bermarkas di Singapura dan beroperasi di beberapa negara di Asia Tenggara. Perusahaan yang didirikan pada 2012 oleh Anthony Tan ini mulai beroperasi di wilayah Indonesia pada pertengahan 2014.
Penyedia layanan transportasi online Grab juga menjadi decacorn pertama di Asia Tenggara. Grab menjadi decacorn setelah mencapai valuasi lebih dari US$ 10 miliar. Lewat layanan produk GrabCar serta GrabBike, Grab berkembang menjadi salah satu perusahaan ride hailing besar di Indonesia.
2. Gojek
Perusahaan ride hailing di Indonesia selanjutnya adalah Gojek. Perusahaan ini didirikan pada 13 Oktober 2010 oleh Nadiem Makarim. Namun popularitas Gojek baru naik sekitar 2014.
PT Aplikasi Karya Anak Bangsa—perusahaan induk Gojek—menjadi startup decacorn pertama asal Indonesia. Dalam laporan berjudul "The Global Unicorn Club", CBInsight menempatkan Gojek di urutan ke-19, di bawah kompetitor, Grab, yang memiliki valuasi US$ 11 miliar pada 2019.
3. Maxim
Maxim merupakan perusahaan ride hailing asal Chardinsk, Rusia. Perusahaan ini didirikan pada 2003 oleh Maxim Belonogov, insinyur muda dari Kota Kurgan, Rusia. Layanan angkutan panggilan yang disediakan Maxim menyaingi layanan serupa yang ditawarkan Gojek dan Grab, terlebih Maxim menawarkan ongkos yang lebih murah.
Maxim beroperasi di Indonesia sejak 2018. Layanan transportasi online ini menawarkan sejumlah layanan, seperti angkutan panggilan (sepeda motor dan mobil), pengiriman barang dan kargo, pesan antar makanan, jasa pembersih, serta laundry.
4. InDrive
InDrive adalah salah satu perusahaan penyedia layanan transportasi online yang baru masuk ke Indonesia pada 2019. Perusahaan yang bermarkas di California, Amerika Serikat, ini didirikan pada 2013 oleh pengusaha Arsen Tomsky. Dalam kurun waktu dua tahun, InDrive memperluas cakupan operasinya di lebih dari 50 kota di Indonesia.
Rizki Dewi Ayu turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini