Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan akan tetap mengusahakan 500 ribu ton beras impor yang gagal diamankan Bulog dapat tetap terealisasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nanti kita mau ngomong ya, harusnya sih enggak hangus," kata Arief dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 8 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik atau Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan hanya berhasil mengontrak 1 juta ton beras impor. Artinya, terdapat 500 ribu ton beras impor yang tidak berhasil diamankan Bulog dari total 1,5 juga ton beras impor yang menjadi mandat Presiden Jokowi.
"Yang 500 ribu ton kan sudah hangus. Enggak bisa carry over, yang carry over hanya yang terkontrak tahun ini," kata Buwas dalam kesempatan yang sama.
Berbeda pandangan, Arief menyebut masih terdapat solusi yang bisa diupayakan agar 500 ribu ton beras impor itu tidak hangus. "Harusnya kita buatkan tanda kutip diskresi. Tapi kalau misalnya itu tidak (bisa) ya mau bagaimana lagi. Kita berarti menyerap saja lokal, kan pas waktunya," kata dia.
Ia mengatakan telah mengkomunikasikan 500 ribu ton beras impor ini kepada Jokowi. Menurut Arief, presiden ingin 1,5 juta ton beras impor yang menjadi mandatnya dapat semuanya masuk ke Indonesia.
"Ya kalau dari Presiden inginnya semua masuk, karena kita bantuan pangan 640 ribu ton, 640 ribu ton loh, bantuan pangan 3 bulan. (Jadi) masih dalam pembahasan biar enggak hangus," ujar Arief.
Sebagai informasi, sebelumnya Buwas juga menyebut telah mendapat penugasan dari Jokowi untuk melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton. Namun, Arief mengatakan dirinya belum secara resmi memberikan penugasan itu.
"Sudah, presiden sudah setuju tapi kan Bulog menunggu penugasan dari Badan Pangan. Sambil kita lihat lah. Orang yang 1,5 juta belum selesai masa ditugasin 2 juta," ucap dia.