Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

7 Wajah Baru Orang Terkaya di Indonesia Versi Globe Asia

Majalah Globe Asia mencatat tujuh wajah baru orang terkaya di Indonesia.

26 Juli 2018 | 04.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
CEO Tokopedia William Tanuwijaya (Handy Dharmawan/TEMPO)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jakarta - Majalah Globe Asia mencatat tujuh wajah baru orang terkaya di Indonesia. Hal itu terlihat dari rilis 150 orang terkaya yang dikeluarkan Majalah Globe Asia pada Juni 2018.

Baca juga: Bos Djarum Masih Orang Terkaya di Indonesia Versi Globe Asia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketujuh orang tersebut berasal dari pengusaha perhiasan sampai penyedia lanyanan transportasi online. Di antara tujuh orang yang baru masuk di dalam daftar orang terkaya itu, pengusaha bernama Stefanus Lo langsung menyodok di urutan 87. Kekayaan pria berusia 50 tahun tersebut mencapai US$ 465 juta.

Sedangkan, di bawah Stefanus ada Patrick Walujo, 35 tahun, dengan total kekayaan mencapai US$ 200. Dari daftar 150 orang terkaya tersebut, Patrick menduduki urutan 131. Setelah Patrick, orang kaya yang baru masuk daftar tersebut adalah pendiri Traveloka Ferry Unardy, 30 tahun. Kekayaan Ferry ditaksir mencapai US$ 145 juta. Ferry berada diurutan 146.

Lalu menyusul di urutan ke 148 pemilik Tokopedia Wiliam Tanu Jaya, 36 tahun, dengan total kekayaan US$ 130 juta. Setelahnya ada pemilik Bukalapak Achmad Zaki, 31 tahun, dengan kekayaan mencapai US$ 105 juta. Achmad Zaki berada di urutan 149. Dan terakhir ada bos Go-Jek Nadiem Makarim yang mempunyai kekayaan US$ 100 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Globe Asia, Stefanus Lo memang dikenal sebagai raja berlian di Indonesia. Dia berhasil mengembangkan bisnis yang dirintis keluarganya selama bertahun-tahun.

Stefanus menjalankan jaringan toko perhiasan kelas atas di bawah bisnis keluarga PT Central Mega Kencana (CMK), yang dimulai sebagai sebuah toko kecil bernama Toko Mas Central. Toko tersebut didirikan oleh ayahnya Kurniawan Lo di kawasan Senen, Jakarta Pusat, pada 1970.

"Stefanus telah mengubahnya menjadi bisnis perhiasan berlian terbesar di Indonesia," tulis Globe Asia dalam penjelasan daftar 150 orang terkaya di Indonesia. Dengan 54 toko nasional, perusahaan ini telah melaporkan kinerja keuangan yang luar biasa dan mengakumulasi ekuitas merek yang luar biasa selama lima tahun terakhir.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus