DULU banyak orang menggunakan 'gas dapur' untuk memasak. Bahan
bakunya kokas (batubara), yang diproses oleh pabrik-pabrik gas
menjadi gas ringan jenis methane (CH4). Tapi kemudian bahan
bakar rumah tangga itu kalah bersaing dengan minyak tanah
(kerosene) yang lebih murah. Juga listrik.
Tahu-tahu harga minyak bumi naik 4 x lipat. Tapi tak begitu
halnya dengan kenaikan harga gas yang disebut "gas alam" --
yakni gas yang kadang ditemukan bersama minyak bumi. Gas alam
adalah pengganti gas dapur yang sintetis. Ramainya pasaran
praktis melahirkan dasawarsa gas alam. Ini akibat tak langsung
embargo minyak Arab, tahun 1973.
Dasawarsa gas alam ini, dengan sendirinya mengorbitkan sejumlah
istilah baru ke tengah masyarakat awam. Misalnya Elpiji (LPG),
LNG, metanol, dan sebagainya. Untuk menjelaskan makna singkatan
dan istilah itu, inilah sekedar kamus-kamus:
þ gas alam (gas bumi) = gas yang keluar dari kerak bumi, dan
merupakan campuran gas-gas ringan (CH4, C2H6, C3Hg) dengan
sejumlah kecil bahan pencemar seperti belerang (S), gas asam
arang (CO2) dan uap air. Disebut 'gas alam' untuk membedakannya
dengan bahan bakar gas hasil reaksi kimia buatan manusia. Gas
alam yang ditemukan tercampur dengan minyak bumi disebut 'gas
iring'. Sedang yang ditemukan tak tercampur minyak disebut 'gas
sumur'.
þ LNG (liquifed natural gas) atau gas alam cair = gas alam yang
sudah disaring polutan-polutannya, kemudian dimampatkan 600 x
lipat dan didinginkan sampai -- 156ø C, siap untuk diekspor oleh
tanker-tanker khusus.
þ LPG (liquid petroleum gas) atau Elpiji = gas iring yang sudah
dicairkan, kemudian dimasukkan dalam tabung-tabung besi untuk
dijual sebagai bahan bakar kompor dan lampu rumah tangga.
þ metanol (CH30H) = bahan bakar yang lebih murah dari pada
Elpiji dan bensin. Dibuat dari gas iring yang kaya CO2 --
seperti yang dihasilkan AGIP di laut Natuna -- dengan jalan
dikukus dengan katalisator oksida-seng atau oksida-chroom. Mobil
bensin yang diadaptasi mesinnya dapat dijalankan dengan metanol
untuk menghemat bensin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini