Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Airlangga: Pemerintah Cermati Risiko Inflasi karena Kenaikan Harga Komoditas Global

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah terus mencermati pelbagai risiko inflasi pada 2022.

3 Februari 2022 | 09.51 WIB

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Perbesar
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah terus mencermati pelbagai risiko inflasi pada 2022. Risiko ini termasuk karena naiknya harga komoditas secara global akibat aktivitas ekonomi dunia meningkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia maupun pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk memitigasi berbagai tantangan pencapaian inflasi 2022, baik yang berasal dari global maupun domestik,” kata Airlangga pada Senin malam, 2 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat inflasi pada Januari 2022 sebesar 0,56 persen secara month to month dengan inflasi tahunan atau year on year 2,18 persen. Kenaikan inflasi ditandai oleh meningkatnya indeks harga konsumen (IHK) menjadi 108,26 dari sebelumnya 107,66 pada Desember 2021.

Inflasi Januari 2022 merupakan yang tertinggi pada periode yang sama sejak 2019. Dana Moneter Internasional (IMF) dalam publikasi terbaru World Economic Forum menyampaikan kenaikan inflasi di sejumlah negara merupakan salah satu faktor risiko pemulihan ekonomi pada 2022.

Melejitnya harga energi disertai gangguan rantai pasok telah mendorong peningkatan inflasi, terutama di Amerika Serikat dan banyak negara emerging market and developing economies (EMDE) atau negara berkembang. Pada pengujung 2021, tingkat inflasi Amerika Serikat menembus 7 persen dan merupakan rekor tertinggi sejak Juni 1982.

Airlangga mengatakan untuk menghadapi tantangan inflasi global, perlu penguatan program kerja dan strategi kebijakan pengendaliannya di level daerah. “Ini menjadi strategis dalam mendukung pencapaian inflasi nasional tetap terkendali di tengah risiko-risiko yang dihadapi,” tutur dia.

Di sisi lain, Airlngga mengatakan peningkatan permintaan global di sektor riil harus dipandang menjadi peluang. Dengan keluaran manufaktur Indonesia yang diprediksi makin tumbuh, ia berharap prospek permintaan barang ekspor akan melonjak.

“Untuk mengakselerasi kinerja ekspor dan memanfaatkan momentum yang ada, pemerintah akan terus mendorong program hilirisasi komoditas unggulan, seperti CPO, nikel, bauksit, tembaga, hingga timah,” katanya.

Airlangga juga mengklaim pemerintah telah menjaga stabilisasi harga pangan dan bahan pokok dalam negeri untuk menjaga inflasi. Belakangan, pemerintah menerapkan harga eceran tertinggi minyak goreng untuk menekan lonjakan harga bahan dapur tersebut akibat naiknya harga acuan crude palm oil (CPO).

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus