Akhir penantian the regent

SUDAH lima tahun The Regent memancangkan tiang, tapi hotel yang dicanangkan berbintang lima ini tak kunjung usai. Baru pada akhir 1993 ada sebuah kepastian yang menenangkan hati para pemiliknya: pembangunan The Regent akan dilanjutkan, dan diproyeksikan mulai beroperasi pada akhir 1994. Kelanjutan pembangunan The Regent dimungkinkan karena BDN, bank pemerintah yang menjadi pemimpin konsorsium empat bank lainnya, sepakat menyuntikkan dana segar sebesar US$ 47 juta. Kini, kalau dihitung dengan pinjaman lama sebesar US$ 80 juta, total utang pokok The Regent menjadi US$ 127 juta. Tak diketahui berapa bunga pinjamannya. Kini pengusaha yang tergabung dalam Kelompok Delapan (Kodel) ini, yang memiliki The Regent melalui PT Permadani Khatulistiwa Nusantara, tak perlu bingung lagi mencari dana tambahan untuk pembangunan karena BDN ikut memegang saham The Regent. Tak jelas berapa persen saham yang diberikan Kodel pada BDN. Yang pasti langkah yang dilakukan Kodel ini merupakan langkah yang lebih baik daripada membiarkan pembangunan The Regent terkatung-katung seperti selama ini. Jika sesuai dengan rencana, The Regent, yang dibangun oleh kelompok arsitek Skiednore Owing & Merril dari San Francisco, akan menjadi hotel terbaik di Asia. Sebagian gambaran tentang kemegahan The Regent diproyeksikan dengan memasang tarif untuk kamar standar seharga US$ 200 per malam. Dengan tarif sebesar itu, para tamu dapat menikmati berbagai fasilitas, seperti kamar mandi dengan marmer ukiran asli Italia dan keran air yang diimpor langsung dari Jerman.