Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Aktivis Perempuan Gelar Aksi May Day dan 30 Tahun Kematian Marsinah, Apa Saja Tuntutannya?

Sederet tuntutan aksi demonstrasi aktivis perempuan yang tergabung dalam organisasi Perempuan Mahardika dalam memperingati May Day dan 30 tahun kemarian Marsinah.

7 Mei 2023 | 13.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aktivis dan buruh perempuan yang tergabung dalam Perempuan Mardika menggelar aksi demonstrasi untuk memperingati Hari Buruh Internasional dan 30 Tahun Kematian Marsinah di area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Ahad, 7 Mei 2023. TEMPO/Moh Khory Alfarizi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis perempuan yang tergabung dalam organisasi Perempuan Mahardika menggelar aksi demonstrasi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day (1 Mei) dan 30 Tahun Kematian Marsinah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Perempuan Mahardika Mutiara Ika Pratiwi menjelaskan bahwa aksi tersebut membawa beberapa tuntutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pertama, terkait dengan situasi buruh perempuan pada hari ini di mana kita tahu sistem no work no pay itu sangat masif ya dijalankan. Jadi stop sistem no work no pay,” ujar Mutiara di sela-sela aksi di area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Ahad, 7 Mei 2023.

Menurut dia, sistem no work no pay memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kesejahteraan buruh. Tuntutan kedua, cabut Undang-Undang atau UU Cipta Kerja, ketiga cabut Permenaker Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja, kemudian usut tuntas kasus Marsinah.

“Berikan jaminan kebebasan berserikat, berikan perindungan bagi perempuan pembela HAM, stop kekerasan dan pelecehan di dunia kerja, serta sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga,” tutur Mutiara.

Aksi tersebut diikuti sekitar 70-an orang. Mutiara menjelaskan massa aksi yang hadir terdiri dari anggota Perempuan Mahardika dari Jakarta, Tangerang, kemudian Sukabumi. Serta ada juga yang berasal dari jaringan pekerja rumah tangga, dan juga buruh perempuan KBN Cakung.

“Selain orasi akan ada teatrikal, pembacaan puisi dari kawan-kawan,” tutur Mutiara.

Berdasarkan pantauan Tempo, aksi demonstrasi itu dimulai sekitar pukul 10.20 WIB. Peserta aksi terlihat berbaris dengan membawa poster yang bertuliskan tuntutan. Kemudian beberapa koordinator dan peserta aksi juga bergantian melakutan orasi menyuarakan tuntutannya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Moh. Khory Alfarizi

Moh. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2018 dan meliput isu teknologi, sains, olahraga hingga kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti program Kelas Khusus Jurnalisme Data Non-degree yang digelar AJI Indonesia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus