Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Amran Sulaiman: Pengusaha Tak Boleh Jual Bahan Pangan Strategis di Atas Harga Eceran Tertinggi

Satgas Pangan Polri akan membina hingga menyegel usaha mereka yang menjual bahan pangan strategis di atas harga eceran tertinggi (HET).

25 Februari 2025 | 18.19 WIB

Antrean mendapatkan bawang merah murah yang dijual di Operasi Pasar jelang Ramadan  di PosAgri Kantor Pos Flora, Fatmawati, Jakarta, 24 Februari 2025. Antara/Muhammad Iqbal
Perbesar
Antrean mendapatkan bawang merah murah yang dijual di Operasi Pasar jelang Ramadan di PosAgri Kantor Pos Flora, Fatmawati, Jakarta, 24 Februari 2025. Antara/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mewanti-wanti pengusaha agar tak menjual bahan pangan strategis di atas harga eceran tertinggi (HET) menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Ia mengatakan, Satgas Pangan Polri akan membina hingga menyegel usaha mereka yang melanggar ketentuan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Semua pengusaha tidak boleh menjual komoditas pangan strategis di atas HET, antara lain untuk beras, daging, bawang putih, bawang merah, dan gula. Jika ada yang mencoba menaikkan harga, Satgas Pangan akan bertindak,” ujar Amran Sulaiman dalam keterangan resminya, Senin, 24 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Amran Sulaiman mengatakan, pemerintah ingin memastikan harga semua komoditas pangan strategis bisa terjangkau oleh masyarakat dan tidak melampaui HET, terutama jelang Ramadan dan Idul Fitri. Para jajarannya menerjemahkan perintah ini dengan menggelar operasi pasar pangan murah secara besar-besaran.

Amran Sulaiman juga menanggapi harga beras yang mengalami kenaikan sekitar 5 persen. Ia mengatakan tak ingin ada pengusaha yang memanfaatkan momentum Ramadan dan Idulfitri dengan menaikkan harga. Menurut dia, tak ada alasan harga beras naik. Sebab, stok beras di gudang mencapai 2 juta ton, sedangkan produksi Januari hingga Maret tahun ini meningkat 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Saya ingatkan untuk para pengusaha, jangan permainkan harga,” ujar Amran Sulaiman.

Selain beras, Amran Sulaiman juga menanggapi harga minyak goreng MinyaKita yang masih melambung di atas HET. Ia mengatakan, tidak ada alasan pengusaha untuk menaikkan harga minyak goreng. Apalagi Indonesia adalah produsen terbesar minyak di dunia. Ia menyebutkan, produksi minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia mencapai 46 juta ton dengan rata-rata ekspor 26 juta ton.

Tak hanya menjaga stabilitas harga, Amran Sulaiman berujar, pemerintah berupaya melindungi petani dengan sistem penyerapan gabah yang difasilitasi oleh negara. Ia berharap, petani tetap bisa menikmati harga yang wajar saat musim panen, sementara konsumen juga mendapatkan harga yang stabil saat musim paceklik. Keseimbangan harga agar petani bisa merasakan keuntungan dan konsumen dapat belanja dengan harga terjangkau, menurut Amran Sulaiman, merupakan arahan Prabowo.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus