Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Ancaman Resesi Ekonomi, Pemerintah Yakin Ada Sinyal Positif

Pemerintah yakin masih ada sinyal positif perbaikan ekonomi meski bakal ada resesi ekonomi di kuartal III.

23 September 2020 | 16.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyebut masih ada sinyal positif untuk pemulihan ekonomi padahal resesi ekonomi akan terjadi pada kuartal III tahun 2020. Menurut Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Raden Pardede, ada beberapa indikator ekonomi yang menunjukan perbaikan pada kuartal tiga nanti.

"Pertama adalah kontraksi ekonomi kuartal III yang diramal lebih terkendali pada kisaran -1,7 persen ketimbang kuartal II yang -5,32 persen. Meski belum sebalik kuartal III 2019, posisi kuartal III 2020 lebih baik dari kuartal II 2020 bisa jadi cerminan pemulihan ekonomi RI mulai terasa," kata Raden saat diskusi daring, Rabu, 23 September 2020.

Indikator lain yang menunjukkan pemulihan ekonomi adalah dari sektor manufaktur. Menurut Raden, purchasing managers index (PMI) sudah tembus di level 50,8 pada Agustus 2020. Hal itu menunjukan optimisme dari pelaku bisnis dan tingkat konsumsi masyarakat yang dinilai perlahan meningkat. 

"Data penjualan semua di kuartal III jauh lebih baik dari kuartal II, namun dibandingkan tahun lalu masih lebih rendah, kuartal II sudah hit the bottom," ucapnya.

Raden juga menjelaskan telah terjadi realisasi sebagian persen anggaran PEN untuk sejumlah sektor. Di antaranya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), Jaminan Pengaman Sosial (JPS), dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JSK) yang merupakan program stimulus ekonomi pemerintah. 

"Intervensi pemerintah ini adalah JPK, JPS kemudian ada JPSR dan terakhir adalah JSK. Ini jaring pengaman yang dibuat pemerintah untuk mengurangi dampak ke ekonomi. Tanpa ada intervensi pemerintah, dampaknya akan terjadi resesi yang luar biasa. Intervensi itu mengurangi dampak yang dalam," ujar Raden.

Dengan adanya pemulihan ekonomi, pemerintah telah menyiapkan masyarakat, khususnya para pedagang yang dulunya berjualan secara offline menjadi online. Hal itu sebagai persiapan untuk bisa berkompetisi di pasar global dan berdaya saing tinggi.

"Selain itu, para pekerja kita semuanya harus disiapkan supaya nanti di jangka menengah kita juga bisa transformasi ekonomi. Struktur ekonomi kita tidak sama lagi seperti halnya sebelum Covid-19," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus