Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Energi Terbarukan Butuh Pembangkit Fleksibel

Pengembangan energi terbarukan membutuhkan dukungan pembangkit listrik yang fleksibel dan sistem penyimpanan.

18 Desember 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Energi Wartsila, Anders Lindberg, di kantor Wartsila Indonesia di Kawasan Industri Cakung, Jakarta, 13 November 2023. TEMPO/ Ilona Esterina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNTUK mencapai target net zero emission (NZE) 2060, pemerintah Indonesia bertekad memanfaatkan berbagai sumber energi baru dan terbarukan di Tanah Air. Presiden perusahaan bidang energi Wärtsilä Corporation, Anders Lindberg, mengatakan bahwa perlu sistem energi yang fleksibel untuk dapat memanfaatkan berbagai potensi energi terbarukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dengan meningkatnya penggunaan energi terbarukan, akan ada lebih banyak kebutuhan untuk menyeimbangkan daya,” kata dia saat ditemui di Kawasan Industri Cakung, Jakarta, 13 November 2023.

Anders melihat peluang ini sangat besar, mengingat daerah-daerah di Indonesia memiliki beragam potensi energi terbarukan, dari tenaga surya hingga tenaga angin. Namun, dalam pengoperasiannya, sumber energi ramah lingkungan ini membutuhkan pembangkit listrik yang fleksibel dan sistem penyimpanan energi.

"Seluruh energi terbarukan harus digunakan secara optimal untuk mencapai target NZE 2060," ujarnya.

Anders memimpin bisnis energi Wärtsilä sejak Mei 2023. Wärtsilä Corporation merupakan perusahaan teknologi asal Finlandia yang berfokus pada produk energi dan kelautan. Berikut petikan wawancara wartawan Tempo, Ilona Esterina, dengan Anders Lindberg.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagaimana cara memanfaatkan energi terbarukan secara maksimal?

Indonesia memiliki program NZE yang sangat ambisius. Karena itu, upaya pencapaiannya harus dimulai dari sekarang. Ada beberapa sumber energi terbarukan yang potensial, seperti tenaga surya dan tenaga angin.

Namun karakteristik energi terbarukan ini intermittent (terputus-putus), artinya saat ada matahari dan angin, maka ada listrik. Apa yang terjadi jika tidak ada matahari dan angin tidak bertiup? Jadi, perlu teknologi penyeimbang daya untuk mendukung penggunaan energi terbarukan ini.

Apa bentuknya?

Bentuknya adalah sistem penyimpanan energi berupa baterai dan pembangkit listrik yang fleksibel. Pembangkit listrik fleksibel adalah pembangkit listrik yang bisa dinyalakan kapan saja, bisa dihidupkan dan dimatikan dengan mudah dan cepat.

Perlu cepat karena, ketika matahari akan pergi, dia tidak memberikan peringatan, sehingga kita harus bereaksi dengan sangat cepat. Dengan memiliki fleksibilitas pada sistem, kita dapat memaksimalkan penggunaan energi terbarukan.

Apa yang ditawarkan Wärtsilä untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan?

Kami memiliki pembangkit listrik fleksibel dan baterai untuk sistem tenaga surya. Sejauh ini, produk kami sudah terpasang di pembangkit listrik fleksibel 5,5 gigawatt di beberapa wilayah. Dalam beberapa tahun ke depan kami akan mengembangkan proyek pembangkit 35 gigawatt.

Apakah ada teknologi lain yang akan dibawa ke Indonesia?

Saat ini kami sedang mengembangkan teknologi dekarbonisasi dan mesin khusus untuk bahan bakar berkelanjutan. Kami sudah menjalankan mesin hidrogen sekitar 25 persen, dan rencananya kami kembangkan hingga 100 persen.

Riset dan pengembangan mesin hidrogen 100 persen sebenarnya sudah selesai, tinggal kami aplikasikan di lapangan. Nantinya, kami tidak hanya menyediakan teknologi baru yang dibutuhkan Indonesia hari ini, tapi juga untuk masa depan.

Aktivitas perusahaan Wartsila. Dok. Wartsila

Beralih dari energi fosil ke energi terbarukan bukanlah perkara mudah, perlu transisi. Bagaimana tahapan transisi energi yang ideal?

Beralih ke gas adalah salah satu alternatif yang baik, karena gas itu bersih. Di Indonesia, gas juga cukup potensial. Total kapasitas yang terpasang kami sebesar 5,5 gigawatt sebagian besar adalah bahan bakar ganda atau dual fuel.

Kami sudah melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk penggunaan pembangkit gas, termasuk untuk keperluan smelter (peleburan logam). Pada 2004, kami mendukung Aneka Tambang di Pemalang. Kami juga mendukung Freeport di Timika.

Jadi, perusahaan pertambangan adalah pelanggan penting kami. Ke depannya, kami juga akan menandatangani kontrak kerja sama untuk memasok generator bagi PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Energi terbarukan masih sulit bersaing dengan energi fosil yang lebih murah. Bagaimana tanggapan Anda?

Kami melihat secara global dan di sebagian besar negara-negara Asia Tenggara biaya energi terbarukan sudah semakin rendah. Hal yang sama mungkin saja akan terjadi di banyak negara lain. Kita dapat mengurangi biaya sebesar 20 persen jika menggunakan energi terbarukan.

Apalagi saat ini ada rencana pengenaan pajak karbon. Karena di masa depan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara harus membayar pajak, penggunaan energi fosil menjadi tidak murah lagi.

Apa yang harus dilakukan untuk mempercepat penggunaan energi terbarukan?

Langkah pertama adalah memulai semua potensi energi terbarukan yang dimiliki. Misalnya di Indonesia memiliki banyak sumber energi surya dan angin. Tinggal kita menyediakan pembangkit listrik fleksibel untuk mendukungnya. Semuanya harus segera dimulai sejak sekarang.

Bagaimana kebijakan transisi energi di negara lain?

Pemerintah yang berbeda memiliki kebijakan yang berbeda dan fase yang berbeda pula. Di Eropa, setiap negara memiliki kondisi awal yang berbeda. Penggunaan energinya pun berbeda. Di Nordik, tempat kami berasal, ada pembangkit listrik tenaga air. Jadi, setiap negara harus mencari cara terbaik untuk melakukan transisi energi.

Apa tantangan yang Anda hadapi saat masuk ke Indonesia?

Salah satu yang terbesar adalah memperkenalkan energi terbarukan karena saat ini belum banyak yang melirik. Kami berharap pemerintah akan membuat mekanisme pasar dan memberikan insentif investasi untuk membuat energi terbarukan menjadi keharusan.

*** 

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus