Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Anggota DPR dari PDIP Usul Pembentukan Kementerian Makan Siang Gratis, Apa Alasannya?

Anggota DPR dari PDIP mengusulkan pembentukan kementerian khusus terkait makan siang gratis sehingga dananya tidak menggunakan BOS.

7 Maret 2024 | 07.09 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Dedi Mulyadi saat melakukan simulasi program makan siang gratis di SDN Ciwangi Purwakarta. (ANTARA/HO-Dok Dedi Mulyadi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi X DPR dari PDIP,  Andreas Hugo Pareira, mengusulkan pembentukan kementerian khusus terkait makan siang gratis apabila program capres Prabowo Subianto itu benar-benar diterapkan oleh pemerintahan periode 2024–2029.

"Saya sampaikan usulan lebih baik bikin kementerian khusus makan siang gratis saja," kata Andreas di sela-sela Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024.

Menurutnya, pembentukan kementerian khusus terkait program makan siang gratis dari pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran yang saat ini unggul sementara dalam real count KPU RI itu lebih baik untuk dilakukan daripada mengimplementasikannya dengan menggunakan anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Kemendikbudristek.

Menurut Andreas, anggaran dana BOS dari Kemendikbudristek tidak cukup untuk digunakan dalam menjalankan makan siang gratis.
 
"Anggaran makan siang gratis itu pasti lebih tinggi dari seluruh anggaran Kemendikbudristek," ucapnya dia.

Sebelumnya muncul wacana bahwa program makan siang gratis akan dijalankan melalui anggaran dana BOS seperti dikatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Namun belakangan ia menyatakan program makan gratis masih dalam pembahasan pemerintah di Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.

Dari hasil rapat tersebut, kata dia, belum ada keputusan lebih lanjut mengenai skema anggaran program makan siang gratis yang diusulkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hingga sejauh ini pemerintah baru memutuskan untuk membahas program tersebut dalam KEM-PPKF 2025.

Gibran Rakabuming Raka menyebut program makan siang gratis baru dalam tahap uji coba. 
"Ini kan kami uji coba dulu," ujarnya.

Pada uji coba tersebut, kata Gibran, akan ada evaluasi yang melibatkan para siswa, orang tua siswa, guru, dan kepala sekolah.

"Ya nanti kalau ada masukan dievaluasi ya, pasti akan diperbaiki lagi skema-skema yang ada sekarang," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biaya makan siang gratis untuk 70 juta siswa, seperti direncanakan Prabowo-Gibran, bisa menyedot anggaran Rp180 triliun sebulan, sementara anggaran pendidikan tahun ini Rp660 tiliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus