Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Anies Baswedan dan Cak Imin Janji Perkuat Ekonomi dan Keuangan Syariah, Ini 8 Programnya

Anies Baswedan dan Cak Imin berjanji memperkuat ekosistem keuangan syariah bila terpilih dalam Pilpres 2024. Apa saja 8 program yang mereka usung?

29 Oktober 2023 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bakal calon presiden Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar menyapa warga saat jalan sehat di Jalan Pahlawan Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 15 Oktober 2023. Kegiatan yang diikuti oleh ribuan simpatisan dan kader partai dari Koalisi Perubahan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden (capres) - calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berjanji akan memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah bila terpilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal itu diungkapkan dalam dokumen Visi, Misi, & Program Kerja Indonesia Adil Makmur untuk Semua. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah untuk meningkatkan kedalaman dan inklusivitas sektor keuangan,” bunyi janji AMIN dalam dokumen bagian Agenda Misi 2 Sektor Keuangan yang Tangguh dan Efisien itu. 

Janji Anies-Cak Imin di Bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terdapat 8 poin program yang diangkat AMIN pada sektor ekonomi dan keuangan syariah. Program pertama yang mereka usung, yaitu memperkuat ekosistem ekonomi syariah dan mendorong perwujudan rantai pasok ekonomi halal. 

Selanjutnya, mereka juga berjanji menerapkan ketentuan Jaminan Produk Halal (JPH) secara adil, transparan, serta efisien. Lalu, AMIN pun berjanji akan menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. 

Berikutnya, pasangan Anies-Cak Imin menyebut bakal memastikan implementasi keadilan keuangan dalam pengembangan perbankan syariah. Adapun caranya dengan menaikkan alokasi pendanaan untuk menggerakkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Kemudian, mereka berdua juga berikrar untuk memastikan regulasi di bidang ekonomi syariah secara mandiri, tetapi bersinergi dengan regulasi ekonomi konvensional. 

Tak hanya itu, AMIN berkomitmen akan menjadikan bank syariah sebagai pengelola wakaf (nazir wakaf) uang. Tujuannya agar memperkuat peran perbankan syariah sebagai institusi yang mampu menyelesaikan berbagai masalah sosial dan ekonomi. 

Terakhir, pasangan capres-cawapres dari Koalisi Perubahan itu juga berencana akan memperkokoh posisi perbankan syariah dalam memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat secara inklusif. Metode yang akan mereka ambil, yaitu mendorong masuknya fungsi sosial sebagai salah satu indikator level kesehatan bank. 

Selanjutnya: Targetkan massa Islam ...

Targetkan Massa Islam NU?

Rencana program kerja berbasis ekonomi syariah yang diumbar pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin tak bisa terlepas dari pengaruh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dengan basis massa dari pemilih Islam Nahdlatul Ulama (NU). 

Akan tetapi, Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan bahwa pemilih dari kalangan NU tidak secara keseluruhan memilih Cak Imin. Dia menuturkan bahwa PKB memang meraih suara meyakinkan di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, sehingga dapat mengkonsolidasi kekuatan politik dari masyarakat NU. 

“Pertama, elektabilitas Muhaimin Iskandar itu rendah, jadi kalau duet ini tidak bisa diharapkan untuk meningkatkan elektabilitas, menjadi beban Anies Baswedan untuk menaikkan elektabilitasnya,” kata Adi saat dihubungi, Sabtu, 2 September 2023. 

Adi menjelaskan, semuanya bisa terjadi dalam kontestasi politik. Dia menyebut bahwa Cak Imin memiliki pekerjaan rumah (PR) besar untuk dapat menyatukan kekuatan massa NU. 

Dia menyatakan bahwa ada sekitar 56 persen masyarakat yang mengaku dekat dengan NU, tetapi PKB hanya memperoleh 9,6 persen suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Artinya, kata Adi, ada 45 persen yang tidak memilih PKB. 

“Ini PR besar dan secara bersama, mayoritas orang NU menjatuhkan pilihan pada Ganjar Pranowo, sebagian lainnya Prabowo Subianto, tidak banyak, dan sebagian kecil kepada Anies Baswedan. Kalau Muhaimin mampu menggalang kekuatan NU, kekuatan politik PKB menjadi dukungan duet Anies-Cak Imin. Saya rasa akan luar biasa, tapi kalau gagal ya pasangan ini cuma jadi pelengkap,” ujar Adi. 

 

MELYNDA DWI PUSPITA  | AKHMAD RIYADH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus