Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Anies Bicara Bansos Plus dalam Debat, Seperti Apa?

Jubir Timnas AMIN Muhammad Ramli Rahim menjelaskan Bansos Plus yang disebut Anies dalam debat pamungkas tadi malam. Bansos Plus akan dilengkapi dengan pelatihan dan pendampingan agar penerimanya pelan-pelan bisa mandiri dan lebih sejahtera.

5 Februari 2024 | 13.28 WIB

Warga menerima bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) di Gudang Perum Bulog, Jakarta, Senin 11 September 2023. Pemerintah akan mulai menyalurkan bantuan pangan beras tahap kedua mulai pekan depan, Senin 11 September 2023. Penyaluran ini akan dilakukan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama tiga bulan ke depan. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Warga menerima bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) di Gudang Perum Bulog, Jakarta, Senin 11 September 2023. Pemerintah akan mulai menyalurkan bantuan pangan beras tahap kedua mulai pekan depan, Senin 11 September 2023. Penyaluran ini akan dilakukan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama tiga bulan ke depan. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Timnas Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar atau Anies-Muhaimin (AMIN), Muhammad Ramli Rahim menjelaskan bantuan sosial (Bansos) Plus yang disebut Anies Rasyid Baswedan dalam debat pamungkas pada Ahad malam, 4 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bansos Plus akan dilengkapi dengan pelatihan dan pendampingan agar penerimanya pelan-pelan bisa mandiri dan lebih sejahtera. "Pada intinya, Bansos Plus itu fokus pada kebutuhan penerima," katanya kepada Tempo pada Senin, 5 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu, kata Ramli, pasangan Anies-Muhaimin akan melakukan pembenahan guna memastikan Bansos mengalir tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. "Selain itu disempurnakan dengan Bansos khusus Lansia, dan lain-lain.Tapi semua akan disalurkan setelah bertemu seluruh stakeholder."

Dalam debat, calon presiden atau Capres nomor urut 1 Anies menyebut bahwa Bansos harus dipastikan tersalurkan kepada masyarakat miskin dan prasejahtera. "Jangan sampai mereka terlewatkan. Karena itu, kami menyusun ini sebagai bagian dari perubahan adalah Bansos Plus. Angkanya ditingkatkan. Yang belum masuk, masih miskin dimasukkan, dan diberikan bekal pelatihan, pendampingan, supaya mereka pelan-pelan bisa mandiri dan hidup lebih sejahtera," ucap Anies.

Anies juga menekankan bahwa Bansos diberikan menggunakan uang negara. Artinya, tidak boleh ada pihak-pihak yang menggunakannya sebagai kesempatan emas untuk kepentingan tertentu.

"Bansos ini adalah atas nama negara. Ketika saya bertugas di Jakarta, semua paket Bansos di kerdusnya diberikan label 'Dibiayai APBD DKI Jakarta.' Bukan dari gubernur, dari uang rakyat lewat APBD DKI Jakarta."

Selanjutnya: Anies dalam debat terakhir Capres juga menyoroti fenomena pemberian Bansos....

Anies dalam debat terakhir Capres juga menyoroti fenomena pemberian Bansos yang digelontorkan pada waktu-waktu yang tidak tepat Akibatnya, pemberian Bansos pun menjadi tidak maksimal.

"Kalau penerimanya membutuhkan bulan ini, ya diberi bulan ini. Kalau dibutuhkannya 3 bulan lagi, ya 3 bulan lagi. Tidak usah dirapel semuanya, dijadikan sebagai sesuai kebutuhan. Itulah yang disebut sebagai bansos tanpa pamrih," ucap Anies dalam sesi debat di Jakarta Convention Center.

Ramli menyebutkan, kritikan Anies mengenai kondisi penyaluran Bansos saat ini memang fakta. Menurutnya, Bansos memang bukan untuk kepentingan penerima, melainkan untuk pemberi.

"Bahkan Bansos yang disalurkan akhir-akhir ini dipandang sarat akan politisasi demi kepentingan keluarga. Pemberian bantuan sosial itu menekankan kepada apa manfaat yang diterima oleh si pemberi, bukan kepada manfaat yang diterima oleh si penerima sebagaimana seharusnya," kata Ramli.

Ramli sangat setuju dengan pernyataan Anies yang merupakan jawaban atas pertanyaan Ganjar Pranowo itu. Menurut dia, keberhasilan Bansos bukan diukur dari jumlah penyalurannya, namun sebaliknya. 

"Keberhasilan Bansos itu sebetulnya bukan pada semakin banyak diberikan, tetapi sebaliknya. Apabila semakin sedikit Bansos, berarti pemerintah makin sukses menekan kemiskinan dan kesejahteraan makin baik. Sebaliknya, makin banyak Bansos, berarti pemerintah gagal membangun kesejahteraan," ucap Ramli yang merupakan Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies itu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus