Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

AP I dan Gudang Garam Targetkan Bandara Dhoho Kediri Rampung Desember 2021

Angkasa Pura I bersama dengan Gudang Garam sebagai mitra pembangunan bandara Dhoho di Kediri menargetkan penyelesaiannya pada Desember 2021.

14 Desember 2020 | 03.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama AP I Faik Fahmi (kiri) dan Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta menandatangani MoU pengelolaan Bandara Kediri di Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) bersama dengan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) sebagai mitra pembangunan Bandara Dhoho di Kediri menargetkan penyelesaiannya pada Desember 2021.

Target tersebut disusun menyusul pada Maret 2020 lalu, AP I dan Gudang Garam menandatangani nota kesepakatan (MOU) terkait rencana kerja sama pengelolaan Bandara Kediri tersebut. Rencananya Bandara Dhoho sebagai bagian dari multi-airport system di wilayah Jawa Timur untuk melayani pertumbuhan lalu lintas penumpang (passenger traffic).

"Kami telah melakukan kunjungan ke proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri sebagai komitmen dan dukungan mitra operator Bandara Dhoho Kediri yang pembangunannya ditargetkan dapat selesai pada Desember 2021," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dikutip, Minggu, 13 Desember 2020.

Faik melanjutkan rencananya sebagai bagian dari multi-airport system di wilayah Jawa Timur untuk melayani pertumbuhan lalu lintas penumpang. Bandara Dhoho juga dapat dikembangkan menjadi pusat kargo udara di wilayah Jawa Timur.

Bandara Kediri direncanakan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menjadi gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain Bandara Juanda Surabaya. Di tahun 2019 yang lalu, tercatat Bandara Juanda telah melayani lebih dari 16,6 juta penumpang dengan trafik pesawat mencapai 129 ribu pergerakan pesawat dan kargo mencapai 88,4 juta kilogram.

Pada tahap awal, Bandara Dhoho Kediri direncanakan dibangun seluas 13.558 meter persegi dari luas total lahan bandara 321 hektare yang dapat memiliki kapasitas 1,5 juta - 2,5 juta penumpang per tahun.

Selain itu dengan dimensi runway sepanjang 3.300 meter x 45 meter, Bandara Dhoho dapat menampung 8 pergerakan pesawat pada pada jam sibuk dan dapat menjadi alternatif ketika terdapat hambatan di bandara-bandara di Jawa Timur.

Pembangunan Bandara di Kediri ini sangat potensial karena dapat menjadi alternatif penerbangan setelah Bandara Juanda di Jawa Timur. Maka seiring dengan perkembangan dan potensi tersebut, bandara di Kediri ini dapat menjadi alternatif bandara yang akan dapat menjadi gerbang kedua di wilayah Jawa Timur, terutama dapat membuka area ke wilayah Tulung Agung, Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Magetan dan lain lain.

Sebelumnya, Direktur PT Gudang Garam Tbk Istata T Siddharta mengatakan untuk membangun bandara di Kediri ini, perusahaan harus menggelontorkan dana hingga Rp 9 triliun. Pendanaan pembangunan tersebut berasal dari internal kas perusahaan.

"Nilai investasi tadinya Rp 1-10 triliun. Tapi sekarang kita melihat bisa Rp6 triliun-Rp 9 triliun," kata Istata.

BISNIS

Baca juga: Gudang Garam Bangun Bandara Kediri Rp 9 T, Dari Mana Uangnya?


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus