LEBARAN tahun ini bagi sebagian besar karyawan Bank Summa merupakan hari raya dengan kegembiraan dan kecemasan campur aduk. Menggembirakan karena mereka akan menerima ''tunjangan hari raya'' yang lain dari biasanya: jumlahnya lebih besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang hanya sebulan gaji. Mencemaskan karena tunjangan itu sekaligus pesangon buat mereka, sekalipun perkaliannya jauh di atas ketentuan Departemen Tenaga Kerja. Besar pesangon untuk karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), menurut peraturan Departemen Tenaga Kerja, adalah sebulan gaji bagi setiap tahun masa kerja. Bagi karyawan Bank Summa, pesangon yang dibayarkan Tim Likuidasi Bank Summa jauh lebih besar dari yang telah digariskan Pemerintah. Untuk karyawan yang bermasa kerja 3 sampai 4 tahun, misalnya, mereka akan menerima pesangon 12 kali gaji. Rinciannya: 8 kali gaji untuk pesangon jasa, dan 4 kali gaji sebagai uang kebijaksanaan. Memang tak semua karyawan Bank Summa yang mendapat pesangon bakal kelabakan. Menurut juru bicara Tim Likuidasi Bank Summa, Magdalena Wenas, sekitar 30% karyawan yang terkena PHK telah memperoleh pekerjaan pengganti. Mereka yang masih kebingungan mencari lowongan tinggal sekitar 1.500 orang. ''Mereka yang akan sulit memperoleh pekerjaan baru terutama petugas administrasi biasa,'' kata Aninda Sardjana, bekas direktur Bank Summa yang kini menjadi presdir Bank Tata. Bagi mereka yang memiliki keahlian, kendati tidak segera mendapat kantor baru, kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan jauh lebih mudah. ''Yang penting jangan bertingkah,'' kata Hari Gursida, bekas manajer umum akuntansi Bank Summa, yang kini juga ngendon di Bank Tata. Ia menambahkan, karyawan yang terkena akibat likuidasi jangan pasang tarif sendiri, tapi ikuti aturan yang berlaku di bank yang dimasuki. Kabarnya, bukan hanya Bank Tata yang berminat memanfaatkan keahlian bekas karyawan Bank Summa, tapi juga beberapa bank swasta lainnya. Menurut Aninda, yang telah menghubungi beberapa bankir swasta untuk mempekerjakan sejumlah bekas anak buahnya, sudah ada beberapa bank yang siap menampung, seperti Bank Nusa, Aspac Bank, Bank Utama, Agrobank, BSB, dan beberapa lembaga keuangan swasta lainnya. ''Mereka yang punya keahlian pasti laku,'' katanya. Alasannya, pasar karyawan perbankan masih cukup luas, terutama tenaga pemasaran. Lepas dari masih terbukanya pasaran tenaga kerja perbankan, bekas karyawan Bank Summa sebenarnya tak perlu ketar-ketir seperti sekarang, kalau saja usulan untuk mendirikan bank baru (dulu direncanakan bernama Bank Delta) terlaksana. Bank Delta ini dikabarkan siap mempekerjakan 2.124 karyawan Bank Summa yang tersebar di 80 cabang. Entah kenapa usul yang pernah di- ajukan beberapa konglomerat itu tidak ada kelanjutannya. Padahal, kata Direktur Muda Bank Indonesia, Dahlan Sutalaksana, pendirian bank baru itu merupakan jalan terbaik untuk menghindarkan dampak negatif dari PHK yang terjadi di Bank Summa. Budi Kusumah, Dwi S. Irawanto, dan Iwan Qodar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini