Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional memprediksi Palembang dan Jakarta menuai keuntungan puluhan triliun rupiah karena menjadi kota penyelenggara Asian Games 2018. Keuntungan ini bersumber dari investasi pada kegiatan infrastruktur hingga belanja yang akan dikeluarkan oleh pengunjung dalam perhelatan olahraga terbesar se-Asia ini. "Ajang olahraga selalu menciptakan dampak ekonomi, baik langsung maupun tidak langsung," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asian Games 2018 akan diselenggarakan sejak 18 Agustus hingga 2 September mendatang. Sebanyak 11.429 atlet dan 5.000 ofisial dari 45 negara akan berkompetisi dalam 462 pertandingan. Di luar itu, 200 ribu wisatawan mancanegara diprediksi masuk ke Indonesia untuk mendukung atlet negara mereka masing-masing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk Jakarta, Bambang merinci, dampak langsung terhadap ekonomi sejak 2016 hingga 2018 akan mencapai Rp 22 triliun. Angka ini didapat dari investasi konstruksi sebesar Rp 13,7 triliun. Sebab, ada sejumlah fasilitas yang dibangun dan diperbaiki di Jakarta, seperti Wisma Atlet Kemayoran serta kompleks Gelora Bung Karno. Selanjutnya, operasional penyelenggaraan Rp 5,8 triliun dan pengeluaran pengunjung Rp 2,9 triliun.
Untuk Palembang, dampak langsung terhadap ekonomi sejak 2016 hingga 2018 akan mencapai Rp 18,5 triliun. Angka ini didapat dari investasi konstruksi sebesar Rp 15,4 triliun. Seperti halnya Jakarta, sejumlah fasilitas pun dibangun dan diperbaiki, seperti kereta ringan (light rail transit/LRT) Palembang dan Kompleks Olahraga Jakabaring. Selanjutnya, operasional penyelenggaraan sebesar Rp 2,1 triliun dan pengeluaran pengunjung Rp 968 miliar.
Dengan demikian, total keuntungan dan dampak ekonomi kedua kota di-prediksi mencapai Rp 40,5 triliun. Ini belum termasuk dampak tidak langsung yang diprediksi juga datang hingga 2019. Sebab, sektor lain dinilai juga akan ikut terpengaruh karena telah tersedianya banyak fasilitas di kedua kota itu.
Bambang mengatakan salah satu dampak tidak langsungnya adalah pada pertumbuhan domestik regional bruto (PDRB). Pada 2018, PDRB Jakarta diprediksi tumbuh lebih tinggi 0,34 persen dibanding kondisi normal. Sedangkan PDRB Sumatera Selatan diprediksi lebih tinggi lagi, yaitu 0,47 persen dibanding kondisi normal.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Ekowati Retnaningsih, mengatakan dampak ekonomi terasa saat SEA Games 2011. Perputaran uang setiap hari saat pelaksanaan saat itu mencapai Rp 550 miliar. FAJAR PEBRIANTO | ALI NUR YASIN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo