Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pertumbuhan laba Astra International ditopang penjualan di sektor otomotif.
Merek sepeda motor di bawah Grup Astra akan memperkenalkan 7 unit sepeda motor listrik sampai 2030.
Penjualan otomotif nasional diproyeksikan tumbuh positif.
JAKARTA — Beragam lini bisnis milik PT Astra International Tbk tumbuh positif pada kuartal I 2023. Itu sebabnya grup ini mampu mencatatkan laba bersih hingga Rp 8,72 triliun atau naik 27 persen dibanding laba pada periode yang sama tahun lalu. Salah satu penghasil laba terbesar berasal dari divisi otomotif. Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro, menyatakan lini bisnis yang satu ini menghasilkan keuntungan sebesar Rp 3,02 triliun. Nilainya meningkat hingga 36 persen dibanding perolehan pada kuartal I 2022 yang sebesar Rp 2,23 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laba tersebut mencerminkan peningkatan volume penjualan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Djony menyatakan penjualan mobil Astra mencapai 150 ribu unit selama Januari-Maret 2023, atau tumbuh 6 persen. "Namun pangsa pasar sedikit menurun dari 54 persen menjadi 53 persen," kata dia. Sementara itu, untuk sepeda motor, Astra mencatat kenaikan penjualan sebesar 51 persen. Total unit yang terjual mencapai 1.436.000. Saat ini perusahaan menguasai 79 persen pasar roda dua di dalam negeri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenaikan laba juga datang dari moncernya bisnis komponen otomotif. Menurut Djony, PT Astra Otoparts Tbk mampu meraup laba bersih hingga 92 persen dengan nilai Rp 433 miliar. "Peningkatan laba terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan," kata dia.
Menara Astra di Jakarta. Dokumentasi TEMPO/Muhammad Hidayat
Ikut Melirik Kendaraan Listrik
Berkaca pada capaian di kuartal pertama, Grup Astra yakin pertumbuhan bisnis moncer sampai akhir tahun nanti. Untuk menjaga momentum tersebut, perusahaan telah menyiapkan sejumlah rencana ekspansi. Salah satunya memasuki ekosistem kendaraan listrik.
Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor, Johannes Loman, menyatakan salah satu fokus perusahaan pada tahun ini adalah sepeda motor listrik berbasis baterai. Perusahaan tengah mempersiapkan tujuh jenis sepeda motor listrik yang akan ditawarkan ke pasar secara bertahap sampai 2030. Menurut rencana, penjualan perdana sepeda motor listrik milik Astra bakal didorong pada semester kedua nanti. "Saat ini kami sedang mempersiapkan layanan purnajual, misalnya pelatihan, serta menyiapkan ekosistem baterai, seperti penukaran baterai dan stasiun pengisian daya," kata dia.
Head of Corporate Communication Astra International, Boy Kelana Soebroto, menyatakan Astra Otoparts juga memantau tren kendaraan listrik berbasis baterai selama beberapa tahun terakhir untuk menyiapkan dukungan dari sisi komponen. Saat ini perusahaan sudah mengembangkan beberapa purwarupa untuk komponen kendaraan listrik. "Kami juga telah berdiskusi dengan mitra kami untuk berkolaborasi dan mempelajari peluang memproduksi suku cadang electric vehicle," ujar dia.
Direktur Astra, Suparno Djasmin, mengatakan perusahaan juga memasuki ekosistem kendaraan listrik dari sisi pembiayaan. Saat ini program tersebut sudah berjalan. Tapi perusahaan enggan membeberkan total pembiayaan yang telah disalurkan. Menurut dia, nilainya masih terbatas mengingat pasar mobil ataupun sepeda motor listrik yang belum masif. "Kami akan terus mendukung pembiayaan kendaraan listrik sambil terus mempelajari profil bisnis ini."
Kendaraan listrik dan hibrida milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di lokasi pabrik TMMIN Karawang 3, Jawa Barat, 18 Januari 2023. TEMPO/Tony Hartawan
Proyeksi Positif Penjualan Otomotif
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil nasional untuk kategori wholesales (dari pabrik ke dealer) selama kuartal I 2023 naik 7 persen secara tahunan. Sebanyak 263.679 unit terjual ke pasar dengan penjualan pada Maret lalu mencapai 101.048 unit. Sementara itu, untuk kategori retail (dari dealer ke konsumen), angka penjualan nasional mengalami pertumbuhan 13,7 persen secara tahunan, dari 238.504 unit menjadi 271.168 unit.
Data Gaikindo menunjukkan pasar otomotif nasional untuk kategori wholesales ataupun retail dikuasai Toyota. Sebagai gambaran, pabrikan asal Jepang ini membukukan realisasi penjualan wholesales 85.777 unit dan retail 80.813 unit.
Di urutan kedua ada Daihatsu dengan penjualan wholesales 54.341 unit dan retail 57.567 unit. Terakhir, berdiri Honda dengan penjualan masing-masing kategori 47.027 unit dan 37.701 unit.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, mengaku terkejut melihat pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor selama tiga bulan ini. "Berarti masyarakat punya uang untuk membeli kendaraan," kata dia. Kukuh tak menampik efek momentum Ramadan terhadap pertumbuhan penjualan tersebut.
Kukuh berharap kinerja positif ini bisa bertahan sampai akhir tahun. Namun dia belum bisa memperkirakan besaran pertumbuhannya mengingat penjualan biasanya turun sehabis Lebaran. Menurut dia, pada kuartal ketiga nanti terlihat tren pertumbuhan penjualannya. "Kita masih harus melihat karena kondisi perekonomian global juga belum bagus-bagus amat."
VINDRY FLORENTIN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo