Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Aviastar Pesan Pesawat N219 Buatan PT DI untuk Daerah Terpencil

PT Dirgantara Indonesia mendapat pesanan 20 pesawat N219 dari Aviastar.

4 Oktober 2018 | 17.06 WIB

Presiden Joko Widodo menerbangkan pesawat kertas bersama para pelajar SD saat prosesi pemberian nama pesawat N219 di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 10 November 2017. Pesawat ini melakukan uji terbang perdana di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada Rabu (16/8) lalu. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Presiden Joko Widodo menerbangkan pesawat kertas bersama para pelajar SD saat prosesi pemberian nama pesawat N219 di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 10 November 2017. Pesawat ini melakukan uji terbang perdana di Landasan Pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada Rabu (16/8) lalu. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia mendapat pesanan 20 unit pesawat N219 Nurtanio dari PT Aviastar Mandiri yang akan digunakan sebagai alat tranportasi udara dan ditempatkan di daerah terpencil. "Pesawat N219 Nurtanio dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis dan dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti angkutan penumpang, angkutan barang, maupun ambulans udara," ujar Direktur Niaga PTDI Irzal Rinaldi di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 4 Oktober 2018.

Baca: Pemerintah Aceh Membeli 50 Pesawat N219 Nurtanio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua perusahaan telah meneken kesepakatan di sela penyelenggaraan Indonesia Business and Development (IBD) Expo 2018 di Surabaya, Rabu, 3 Oktober 2018. Penandatanganan dilakukan antara Direktur Niaga PTDI, Irzal Rinaldi dan Direktur Utama PT Aviastar Mandiri, Muhammad Alvin Reza, serta disaksikan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno bersama Direktur Utama PTDI,Elfien Goentoro.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pesawat N219 Nurtanio merupakan pesawat berkapasitas 19 penumpang dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23, yang ide dan desainnya dengan pengembangan program oleh PTDI dan LAPAN.

Pesawat ini, kata dia, berkecepatan maksimum mencapai 210 knot, dan kecepatan terendah mencapai 59 knot, yang artinya cukup rendah, tapi masih bisa terkontrol sehingga sangat penting terutama saat memasuki wilayah bertebing-tebing.

"Pesawat jenis ini sangat relevan dengan kondisi alam di Indonesia yang umumnya berbukit-bukit dan banyak pegunungan sehingga membutuhkan pesawat dengan kemampuan manuver pada kecepatan rendah," ucapnya.

Dengan demikian, keberadaan pesawat jenis ini diharapkan menjadi solusi distribusi logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien dengan harapan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Oleh PT DI pesawat N219 jenis yang sama akan diproduksi secara bertahap, yakni awalnya diproduksi enam unit dengan menggunakan kapasitas produksi eksisting, lalu menjalankan sistem automasi pada proses manufacturing, dan secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit per tahun.

Sementara itu, PT Aviastar Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penerbangan ke daerah terpencil di Indonesia yang mengoperasikan pesawatnya di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua dengan "home base" di Jakarta.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus