Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

AXA Genjot Asuransi Syariah di 2018, Karena...

Perusahaan asuransi AXA mengenjot lini bisnis asuransi syariah pada 2018.

26 Mei 2018 | 10.53 WIB

AXA Financial Syariah. axa.co.id
Perbesar
AXA Financial Syariah. axa.co.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta -Perusahaan asuransi AXA Financial Indonesia menyatakan pada 2018 ini menjadi momentum tepat perusahaannya untuk menggenjot lini bisnis asuransi syariah agar memperoleh kinerja yang makin memuaskan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sampai saat ini kontribusi asuransi jiwa syariah dari total seluruh asuransi jiwa di Indonesia terhitung masih sangat rendah, termasuk yang terjadi pada AXA," ujar Presiden Direktur AXA Financial Indonesia Budi Tampubolon di sela mengikuti dialog bertajuk Literasi Keuangan dan Penyuluhan Hidup Sehat bersama ratusan penyandang disabilitas di Yogyakarta Jumat 25 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Budi menuturkan, merujuk data pada 2017 lalu, kontribusi asuransi jiwa syariah dari total seluruh asuransi jiwa masih di angka 15-20 persen.

Ketika asuransi jiwa syariah kontribusinya masih terhitung sedikit itu, AXA saat ini sudah dalam kondisi lebih siap untuk menggenjot pasar asuransi syariah itu pada agar maksimal porsinya. Sebab selama sembilan tahun terakhir ini atau sejak 2009, AXA telah mengantongi ijin dan menjalankan asuransi jiwa syariah.

Meski asuransi syariah ini masih dalam bentuk unit usaha, belum perseroan terbatas. Nama produk asuransi syariah AXA itu yakni Maestro Syariah- untuk bidang pro teksi jiwa dan Cerdas Amanah Syariah- yang dapat dikombinasikan antara proteksi jiwa dan perencanaan pendidikan.

"Pendapatan premi di AXA juga masih sangat didominasi produk-produk asuransi konvensional, belum dari syariah," ujar Budi.

Budi mengatakan minimnya porsi produk asuransi syariah dapat terlihat pula di AXA. "Premi dari syarisyariah kami memang masuk dan ada, namun baru sekitar puluhan miliar," ujarnya.

Atas kondisi itu, AXA pun mencanangkan tahun 2018 sebagai 'tahun baru' untuk memperluas dan meningkatkan penjualan produk asuransi syariahnya agat kontribusinya lebih tampak. "Terus terang, selama ini kami kurang agresif mendistribusikan produk asuransi jiwa syariah, jadi tahun 2018 ini kami nyatakan akan lebih agresif lagi," ujarnya.

Ketika kontribusi asuransi syariah hanya 15-20 persen dari total seluruh asuransi jiwa yang ada, Budi menuturkan produk asuransi syariah milik AXA kontribusinya memang di bawah angka itu pula.

Budi memaparkan, Undang-Undang tentang Perasurasian tahun 2014, telah jadi acuan baru perusahaan asuransi dalam bergerak. Undang undang baru yang menggantikan UU lama Perasuransian tahun 1992 itu turut mengatur soal asuransi jiwa berbentuk syariah.

Dalam UU Perasuransian 2014 itu mengatur bahwa selambat-lambatnya 10 tahun bagi perusahaan asuransi yang memiliki unit usaha syariah, harus memilih dua pilihan. Pilihan pertama apakah apakah unit usaha syariah itu akan spin off atau dijadikan mandiri seperti perseroan terbatas (PT) atau dikembalikan pada regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun ketentuan UU itu bahwa bentuk unit usaha sudah tak diperkenankan lagi mulai 2024.

Namun, ujar Budi, OJK telah menyatakan tak akan menunggu sampai 2024 untuk menilik unit-unit usaha syariah itu. OJK akan mulai mengecek gambaran masa depan unit unit usaha asuransi syariah itu pada tahin 2020 atau dua tahun lagi unrtuk mengecek komitmen masing masing perusahaan.

Kondisi regulasi itu yang makin mendorong AXA makin memilih menumbuhkan dan melebarkam sayap di bidang asuransi jiwa syariah itu.

"Tujuan utama kami makin meguatkan bisnis asuransi syariah ini ingin memberi lebih banyak opsi pilihan bagi masyarakat dalam hal asuransi," ujarnya.

Terlebih, ujar Budi, AXA Indonesia sebagai induk dari enam entitas perseroan- termasuk di dalamnya AXA Financial Indonesia- belum memiliki usaha berbentuk perseroan yang mengkhususkan diri di lini asuransi syariah. Melainkan masih bentuk unit usaha.

Padahal, ujar Budi, sesuai kepentingan AXA dunia tak lain memperluas pilihan produk. "Pada 2020 nanti, jelas kami optimistis untuk menegaskan pada OJK bahwa kami berkomitmen penuh pada bidang asuransi syariah itu," ujarnya.

 

Martha Warta Silaban

Martha Warta Silaban

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus